Erick Thohir Mau Gabungkan Ratusan Hotel BUMN, Eits Gak Semudah Itu Ferguso!
Cita-cita Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk menggabungkan ratusan bisnis hotel milik perusahaan BUMN agaknya tak bisa terwujud dengan mudah. Pasalnya, ada banyak hal yang masih perlu dikaji lebih dalam sebelum rencana tersebut benar-benar dieksekusi, termasuk perihal kondisi dan strategi bisnis dari masing-masing hotel tersebut.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Iswandi Said, mengungkapkan bahwa?pihaknya bersama dengan Kementerian BUMN saat ini masih melakukan kajian untuk mencari pola yang pas untuk merealisasikan penggabungan hotel-hotel BUMN yang jumlahnya mencapai 106 hotel.
Baca Juga: Rupiah yang Malang: Dicecar Dolar AS, Digempur Mata Uang Global
"Untuk membuat konsolidasi ini ada satu tim dari BUMN. Sekarang ini sedang pembentukan konsultan untuk mencarikan yang terbaik polanya seperti apa, targetnya enam bulan harus selesai," jelas Iswandi, Jakarta, Kamis (30/01/2020).?
Menurut analisisnya, masalah utama yang membuat proses konsolidasi menjadi tidak mudah adalah karakteristik dan pengelolaan dari masing-masing hotel itu sendiri. Tentunya, lanjut Iswandi, setiap perusahaan BUMN mempunyai strategi dan kondisi hotel yang berbeda-beda.
Baca Juga: Arcandra Tahar Dkk Dapat Tantangan dari Menteri Erick Thohir: Saya Kasih Waktu Sebulan!
"Masing-masing hotel punya strategi dan juga hotel yang sudah ada, kondisinya beda-beda," lanjutnya.
Selain masalah strategi dan kondisi hotel, Iswandi juga mengamati bahwa ada sebagian hotel BUMN yang secara kepemilikan berada di tangan BUMN, namun secara pengelolaan berada di tangan asing. Hal itu menjadi PR tersendiri yang perlu dicarikan solusinya lebih dulu sebelum dilebur.
"Dia (BUMN) yang punya, tapi (pengelolaan) dikasih ke operator asing ... Ini kita kaji, apakah perlu ada spin off (pemisahan) dulu dari mereka, dilepas-lepaskan. Ini saya belum bicara mana yang paling tepat karena ada beberapa opsi," ujarnya lagi.
Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Bakal Jadi Bos Ojol, Berkah Buat. . . .
Ia menambahkan, mengingat posisinya sebagai satu-satunya perusahaan BUMN yang mempunyai bisnis inti perhotelan, pihaknya mengaku siap apabila ditunjuk sebagai pengelola hotel-hotel BUMN yang dikonsolidasikan.
"Kalau dilihat arahan selama ini kenapa kita harus konsolidasi, (karena) harus kembali ke core. Nah, kalau core ini kan HIN satu-satunya hotel. Tapi, saya gak bisa GR (gede rasa) dulu. Untuk siapa yang jadi lead, itu kewenangan Kementerian BUMN," sambung Iswandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih