Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berani Bertaruh, Yasonna Siap Mundur dari Jabatannya

        Berani Bertaruh, Yasonna Siap Mundur dari Jabatannya Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meyakini Direktur Jenderal Imigrasi Ronny Sompie dan sejumlah jajaran di bawahnya tetap bersalah dalam kasus telatnya pencatatan Imigrasi, terutama terkait kasus Harun Masiku. Bahkan, Yasonna berani mempertaruhkan jabatannya atas tuduhannya tersebut.

        "Kalau (mereka) tidak salah, saya yang mundur dari menteri karena saya yakin salah," ujar Yasonna saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

        Yasonna menekankan, untuk membuktikan kesalahan yang terjadi di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi, maka Tim Independen pun telah terbentuk. Ia mengklaim tim tersebut bakal adil dalam mengusut kegagalan sistem Imigrasi yang telat mencatat kepulangan tersangka suap Harun Masiku dari luar negeri.

        Baca Juga: Sangkal Lindungi Harun, Yasonna Berkeras: Intelektualitas Saya Belum Setotol Itu

        Menurut Yasonna, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sudah mau bekerja sama untuk tim tersebut. Ia pun tak mempermasalahkan bila institusi lain, seperti Ombudsman Republik Indonesia tak mau bergabung.

        "Saya mau supaya betul-betul transparan, kan yang saya tidak suka ada orang berasumsi seolah saya itu melindungi, bukan melindungi," kata dia.

        Yasonna juga ingin membuktikan bahwa kelambatan sistem memang terjadi di sistem pencatatan keimigrasian. Ia ingin menyangkal tudingan 'perlindungan' atas Harun Masiku yang dialamatkan pada dirinya.

        Politikus PDIP itu pun meyakini tim independen bakal menemukan kesalahan dalam kinerja Direktorat Jenderal Imigrasi. Menurut Yasonna, ia sudah menginstruksikan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie (kini telah diberhentikan) untuk memperbaiki sistem keimigrasian sejak sebulan lalu. Saat itu, klaim Yasonna, sistem keimigrasian kerap mengalami down.

        "Desember saja saya rapat sudah suruh marah-marah sama mereka karena lambat (sistem pencatatan imigrasi). Sering down. Ada orang ambil paspor antrean, jadi lama karena sistem transisi dari ke 1 ke 2. Akibatnya belum selesai, terminal 3 lelet," kata Yasonna.

        Baca Juga: Copot Anak Buahnya Sendiri, Yasonna Cuci Tangan

        Sebelumnya, Yasonna diketahui telah menyerahkan posisi Dirjen Imigrasi ke Pelaksana Harian Joni Ginting. Pencopotan Ronny berawal dari kasus tersangka suap caleg PDIP Harun Masiku. Harun disebut Yasonna berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020.

        Belakangan Ronny Sompie mengumumkan bahwa Harun ternyata sudah di Indonesia sejak 7 Januari 2020. Ia mengatakan, ada delay sistem informasi keimigrasian. Pernyataan ini otomatis menyangkal pernyataan Yasonna sebelumnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: