Gara-Gara Corona, Ekonomi Global Bisa Anjlok 0,3-0,4 Persen
Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Raden Pardede, memproyeksikan penyebaran virus corona yang berasal dari China berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,3 hingga 0,4 persen. China sendiri merupakan salah satu negara yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
"Black swan seperti virus corona dampaknya luar biasa bisa, 0,3-0,4% pertumbuhan ekonomi dunia alami penurunan akibat corona. Ini di luar perkiraan," ujarnya saat menghadiri seminar Smart Outlook Economic: Jurus Bisnis dan Investasi dalam Menyiasati Resesi Ekonomi Global, di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: Awas!! Virus Corona Berdampak Buruk pada Ekonomi Indonesia
Dia menjelaskan, wabah virus corona membuat mobilitas barang dan masyarakat terhenti sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Turis asal China itu bisa 250 juta orang ke seluruh dunia lho maka dampaknya signifikan. Demikian juga penerbangan ke sana dan sebaliknya. Mobilitas terhenti," ungkapnya.
Kendati demikian, Raden Pardede melihat wabah virus corona tidak akan membuat ekonomi dunia mengalami resesi. "Dampaknya lumayan signifikan, tapi tetap saya belum lihat resesi dari hal itu," tambahnya.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Pada 2020, IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,3%, lebih baik dibandingkan 2019 sebesar 2,9%.
Sementara, Bank Dunia dalam laporan Prospek Ekonomi Global terbaru memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2019 berada di 2,4% dan 2020 pada 2,5% seiring dengan pemulihan secara gradual dari perdagangan dan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum