Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyatakan bahwa perdamaian dan keamanan di Palestina tidak akan tercapai tanpa persetujuan semua pihak, termasuk warga Palestina. Hal itu disampaikan OKI pasca pertemuan darurat yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi.
Pernyataan tersebut merupakan penolakan terhadap rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang diumumkan minggu lalu, yang dengan cepat ditolak oleh Palestina yang menuduhnya bias dan menyerah pada tujuan Israel.
Baca Juga: Bahas Rencana Perdamaian Trump, Saudi Tolak Iran Hadiri OKI
Dalam pernyataannya, OKI mengatakan, rencana yang diumumkan oleh AS harus objektif dalam memuaskan kedua belah pihak dan menolak rencana sepihak yang tidak memenuhi tuntutan Palestina.
"OKI berdiri oleh rakyat Palestina dan pemerintah Palestina untuk mendirikan negara dan mengamankan bantuan dan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ungkapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (4/2/2020).
Pernyataan itu juga meminta Sekretaris Jenderal OKI untuk campur tangan dan sepenuhnya menolak setiap resolusi yang tidak menguntungkan perjuangan Palestina.
Organisasi itu juga mengulangi seruan agar negara-negara anggota OKI untuk berkomunikasi dengan organisasi internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk membuat resolusi yang akan menguntungkan perjuangan Palestina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: