Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan banyak negara-negara maju yang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia.
Plt Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tatang Budie Utama Razak membenarkan hal tersebut. Ia menceritakan pada awal Desember 2019, pihaknya mengirimkan berita faksimili (brafak) ke-134 duta besar dan konsulat jenderal di dunia terkait perubahan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menjadi BP2MI.
Dalam brafaknya, ia juga meminta informasi mengenai peluang kerja di negara-negara tersebut. "Alhamdulillah banyak feedback dari berbagai negara maju dan di negara berkembang akan kebutuhan tenaga kerja asing," ujarnya kepada wartawan, di Kantor BP2MI, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga: Bilang Omnibus Law Bisa Tambah 3 Juta Tenaga Kerja, Beneran Nih Pak Luhut?
Baca Juga: Serangan Corona Belum Usai, TKI Ilegal di Wuhan Masih Terisolasi
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki pekerja yang dianggap cocok untuk mengisi berbagai sektor. Sambungnya, baik tenaga kerja terampil, profesional, bahkan sampai yang high level.
Terkait itu, ia juga mengatakan adanya persoalan bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan tersebut.
"Nah ini sesungguhnya sekarang bagaimana memadukan antara demand di negara-negara tersebut dengan supply yang ada," terangnya.
Lebih lanjut, terkait kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang peningkatan sumber daya manusia (SDM), merupakan peluang besar yang sangat menguntungkan tenaga kerja Indonesia.
"Ini sekaligus momentum karena presiden sudah mengeluarkan kebijakan peningkatan SDM dengan memberi anggaran berjumlah triliunan, baik melalui vokasi maupun juga pelatihan-pelatihan lainnya seperti kartu pra kerja. Sehingga ini betul-betul kita harapkan semuanya bisa simultan, ini momentum yang baik," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: