Mengenal Pavel Durov, Pendiri Telegram yang Benci WhatsApp Berharta Rp37 Triliun
Pavel Valerievich Durov adalah pendiri dan pemilik aplikasi perpesanan Telegram Messenger, yang memiliki lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Durov membuat Telegram bebas untuk digunakan dan bersaing dengan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp.
Pavel Durov dikenal sebagai Zuckerberg Rusia karena menciptakan Vkontakte, jaringan sosial terbesar di Rusia. Dia mendirikan Vkontakte ketika berusia 22 tahun; pada 2015 ia menjual 12% saham di jejaring sosial dengan perkiraan USD 300 juta.
Pada tahun 2018 Pavel, bersama saudaranya Nikolai Durov, mengumpulkan USD 1,7 miliar dari investor untuk menciptakan TON, sistem blockchain yang didasarkan pada Telegram.
Baca Juga: Ponsel Jeff Bezos Diretas, Pendiri Telegram Ikut Nimbrung: WhatsApp Berbahaya!
Pria kelahiran 10 Oktober 1984 di Leningrad, Rusia ini mengawali ketenarannya di jagat teknologi dengan mendirikan jejaring sosial yang populer di Rusia, VKontakte.
Saat lulus kuliah dari Saint Petersburg State University pada tahun 2006, Pavel bersama kakaknya Nikolai Durov bekerjasama dalam menciptakan sosial media pertama di Rusia yang dikenal dengan Vkontakte atau biasa disingkat VK.?
Konsep awalnya, Pavel juga mengaku jika dia terinspirasi dari Facebook. Dan ternyata, VK sendiri rupanya lebih populer di Rusia jika dibandingkan dengan Facebook. Pengguna aplikasi tersebut mencapai 350 juta orang. Kekayaan yang dimiliki saat itu melesat hingga USD 260 juta.
Pavel justru mundur dari perusahaan pada tahun 2014. Keputusan tersebut dipilih setelah dipaksa menjual 12% saham kepemilikannya pada Ivan Tavrin, pemilik perusahaan internet terbesar di Rusia. Ivan memang dikenal memiliki hubungan dekat dengan presiden Rusia, Vladmir Putin.
Besar kemungkinan jika tujuan mereka agar pemerintah Rusia bisa memonitor aktivitas warganya di media sosial.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Selasa (18/2/2020) kini Pavel Durov masuk jajaran orang terkaya dunia nomer 838 dengan kekayaan bersih USD 2,7 miliar atau Rp37 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: