- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Anies Nggak Becus Urus Banjir, Kalah Sama Ahok dan Jokowi, Gerindra Balas Begini
Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membela Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan, terkait survei Indo Barometer mengenai survei kepuasan atas penanganan banjir dan kemacetan tiga gubernur terakhir di Ibu Kota itu.
Politikus Gerindra, M Taufik, menilai survei Indo Barometer terkait penanganan banjir memiliki lingkup kecil, namun nyatanya titik banjir saat Anies menjabat, lebih sedikit.
Baca Juga: Survei Indo Barometer: Prabowo jadi Menteri yang Paling Terkenal di Kabinet Jokowi
"Fakta itu kan titik banjir lebih sedikit, RW lebih sedikit. Saya enggak ngomong lebih baik, tapi lebih sedikit," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Adapun untuk penanganan kemacetan, Taufik menilai tidak ada perbedaan signifikan antara zaman Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies.
"Yang menangani macet apa? TransJakarta? Kan sama saja. Penambahan rute juga tak berpengaruh besar," tutur Taufik.
Kendati demikian, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu tidak mempermasalahkan hasil survei yang menempatkan Anies di bawah dua gubernur sebelumnya.
"Itu biasa," katanya.
Sebelumnya, Indo Barometer mengukur tingkat keberhasilan tiga gubernur terakhir DKI Jakarta. Ada lima indikator pengukuran, yakni penanganan banjir, kemacetan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi warga.
Sebanyak 42 persen responden menilai Ahok berhasil mengatasi banjir Jakarta. Selanjutnya, 25 persen memilih Jokowi dan Anies dipilih 4,1 persen responden. Kemudian, sebanyak 35,3 persen menilai Ahok berhasil menangani kemacetan, selanjutnya Jokowi dipilih 35,1 persen responden dan Anies dipilih 8,3 persen responden.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Pengumpulan data mulai 9 Januari 2020 hingga 15 Januari 2020 dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Responden survei ialah warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih. Tingkat kepercayaan jajak pendapat ini mencapai 95 persen dengan margin of error 2,83 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat