Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadiri Panen Padi di Lampung Tengah, Bos Petrokimia Gresik Pastikan Produktivitas Melonjak 44%

        Hadiri Panen Padi di Lampung Tengah, Bos Petrokimia Gresik Pastikan Produktivitas Melonjak 44% Kredit Foto: Petrokimia Gresik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Holding Pupuk Indonesia yang merupakan perusahaan solusi agroindustri yakni Petrokimia Gresik menggelar panen padi di lahan demonstration plot (demplot) di Desa Bedeng V, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (19/2/2020).

        Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa aplikasi pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 44% per hektare (ha) dari 5,9 ton menjadi 8,6 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare.

        Baca Juga: Petrokimia Gresik Pastikan Penuhi Kebutuhan Pupuk Lahan Demplot Padi di Sulawesi Tenggara

        "Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan tanam perdana pada bulan November 2019 lalu," ujar Rahmad dalam keterangan yang diperoleh, Rabu (19/2/2020).

        Adapun komposisi pola pemupukan berimbang yang diaplikasikan pada demplot ini adalah pupuk organik Petroganik (2 ton/ha), NPK Phonska Plus (300 kg/ha); Urea (200 kg/ha); ZK (2 kg/ha) dengan cara dilarutkan, Pupuk hayati Petro Biofertil (100 kg/ha); dan Biodekomposer Petro Gladiator (8 kg/ha).

        Untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk tersebut, demplot ini juga menggunakan pembenah tanah Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas (6,8 ton/ha) untuk menyesuaikan kondisi tanah yang tergolong masam, serta Pestisida Sidafur (10 kg/ha) untuk mengatasi gangguan hama.

        "Ini adalah upaya nyata Petrokima Gresik sebagai penyedia solusi agroindustri dengan menghadirkan serangkaian produk lengkap untuk mengawal musim tanam serta mewujudkan pertanian yang berkelanjutan," jelas Rahmad.

        Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan dalam demplot ini Petrokimia Gresik kembali menggunakan salah satu produk pupuk nonsubsidi terbaiknya, yaitu pupuk NPK Phonska Plus. NPK Phonska Plus merupakan pupuk majemuk generasi baru Petrokimia Gresik dengan kandungan NPK 15-15-15 yang diperkaya dengan 9% Sulfur dan unsur hara mikro esensial Zink (Zn) sebesar 2.000 ppm yang sangat dibutuhkan tanaman.

        Unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi merupakan faktor penting yang dapat memaksimalkan pertumbuhan vegetatif serta pembentukan bunga dan buah pada tanaman. Namun, berdasarkan data dari Organisasi Pupuk Dunia, sebagian besar lahan pertanian di dunia termasuk salah satunya Indonesia kekurangan unsur hara mikro Zink.

        "Sehingga kami memilih Zink sebagai unsur hara mikro yang ditambahkan dalam NPK Phonska Plus," imbuh Rahmad.

        Sementara itu, Lampung Tengah dipilih karena merupakan salah satu sentra pangan di Sumatera yang berpotensi menjadi lumbung padi nasional. Rahmad berharap pola pemupukan rekomendasi Petrokimia Gresik yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi ini akan diduplikasi oleh petani lainnya.

        "Kami berharap produk-produk Petrokimia Gresik dapat menjadi andalan bagi petani Lampung untuk meningkatkan produktivitas pertanian sehingga kesejahteraan petani pun meningkat," tutup Rahmad.

        Di tempat terpisah, Rahmad Pribadi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, tentang pelaksanaan Kartu Petani Berjaya (KPB) yang merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Lampung. Berbekal KPB, petani Lampung dijamin lebih mudah mendapatkan bantuan benih, pupuk, dan permodalan.

        Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik akan berkomitmen dalam penyediaan dan pendistribusian pupuk subsidi sesuai azas 6 tepat, yaitu tepat mutu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, dan tepat tempat. Kemudian menjamin ketersediaan serta kualitas pupuk subsidi dan nonsubsidi di Provinsi Lampung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: