Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Bisnis Franchise, AGBT Tawarkan Pendapatan Hingga Rp15 Juta

        Bukan Bisnis Franchise, AGBT Tawarkan Pendapatan Hingga Rp15 Juta Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wahyoo, perusahaan rintisan bidang digital (startup) yang memberdayakan pemilik warung, meluncurkan 100 gerai Ayam Goreng Bikin Tajir (AGBT). Sesuai namanya, bisnis baru yang ditujukan kepada mitra Wahyoo ini menjanjikan tambahan pendapatan hingga Rp15 juta rupiah per bulan.

        Andre Manuhutu, VP AGBT Wahyoo, menjelaskan, AGBT merupakan tawaran bisnis baru untuk para Mitra Wahyoo. Dimulai sekitar satu bulan yang lalu, saat ini telah diikuti oleh 100 Mitra Wahyoo, yang tersebar di seluruh Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

        "Target kami hingga akhir tahun ini (2020) adalah mencapai 1.000 outlet, dari 13 ribu Mitra Wahyoo," jelas Andre.

        Baca Juga: JALA.ai, Aplikasi Pemantau dan Pengukur Channel Penjualan

        AGBT merupakan hasil kerja sama Wahyoo dengan Sierad Produce, perusahaan penyuplai makanan fast food berkualitas ke berbagai brand yang sudah terkenal. Andre meyakini Sierad mampu memberikan jaminan kualitas bahan baku utama berupa ayam potong.

        "Kami merasa percaya diri program AGBT ini dapat diterima dengan baik oleh konsumen, selain itu juga dapat memberikan tambahan pendapatan para calon mitra AGBT nanti," ujar Andre.

        Terkait dengan tambahan pendapatan yang dijanjikan hingga Rp15 juta, menurut Andre, dengan syarat mitra membuka bisnisnya setiap hari dengan target terjual lima ekor ayam per hari. Dengan jaminan kualitas dan harga yang diberikan, untuk mencapai target tersebut adalah hal yang mudah.

        "Kalau tidak capai target akan kami evaluasi, yang penting mitra punya kemauan untuk buka setiap hari. Kalau tidak mau, akan kami alihkan ke mitra yang lain yang mau," jelas Andre.

        Managing Director Foods Sierad Produce, Dicky Saelan memandang kerja sama gerai AGBT menjadi peluang yang menguntungkan bagi perusahaan dan calon mitra, juga membantu membuka peluang usaha bagi masyarakat. Dia melihat Wahyoo sebagai perusahaan startup agresif yang berkomitmen serius mengembangkan usaha mikro menengah dengan memanfaatkan teknologi.

        "Pola yang ditawarkan menarik, kemitraan bukan franchise karena 100% keuntungan untuk mitra," jelas Dicky.

        Lebih lanjut Dicky menyampaikan, ayam potong sebagai bahan utama AGBT ini terjamin kualitasnya, di mana proses pemotongannya dilaksanakan di rumah potong ayam perusahan (Sierad Produce) yang telah bersertifikasi halal dan memenuhi standar kualitas internasional.

        Baca Juga: India Jadi Kekuatan Ekonomi Ke-5 Dunia, Salip Inggris dan Prancis

        Sementara itu, salah satu mitra sukses AGBT ialah Warung Makan Ragil yang terletak di Salemba, mengungkapkan, sebagai Mitra Wahyoo dia telah bergabung selama tiga bulan dan mengikuti AGBT sejak pertama produk itu ditawarkan.

        Sumarsih, pemilik warung makan Ragil, bisnis baru tersebut, terbukti telah memberikan tambahan pendapatan untuk bisnis warung makannya. Jika dari bisnis Warteg mendapatkan laba sekitar Rp8-9 juta per bulan, dari AGBT ada tambahan sekitar Rp5-6 juta per bulan.

        "Sehari saya bisa jual lebih dari 100 porsi, kurang lebih pendapatan Rp1,5 juta per hari. Kata yang beli, ayam gorengnya enak dan renyah, walaupun murah, tapi rasanya enggak murahan gitu," ujar Sumarsih.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: