Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemarin Sempat Patok Harga Masker Rp300 Ribu, Anak Buah Anies Ngaku...

        Kemarin Sempat Patok Harga Masker Rp300 Ribu, Anak Buah Anies Ngaku... Kredit Foto: Antara/Anindira Kintara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin akhirnya buka suara terkait rencana menjual masker seharga Rp300 ribu per boks banyak menuai penolakan.

        Terkait itu, ia pun mengakui harga jual yang kemudian direvisi tersebut adalah kesalahannya. Menurutnya, harga Rp300 ribu tersebut dipatok lantaran PD Pasar Jaya belum memunyai stok masker yang banyak.

        ?Jadi waktu ditetapkan Rp300 ribu itu, kami baru berhasil mengumpulkan stok 1.450 boks masker. Itu memang salah saya,? katanya kepada wartawan, Kamis (5/3/2020).

        Baca Juga: Masker Hasil Grebekan Akan Dijual oleh Polisi, Uangnya Bakal Lari Ke Mana?

        Baca Juga: Pemprov DKI Jual Masker Rp300 Ribu per Kotak, PSI Colek Anies: Kok Cari Untung?

        Kemudian, saat membeli 1.450 boks masker itu, ia mengaku PD Pasar Jaya membeli dari distributor seharga Rp300 ribu per boks.

        Namun, kekinian, ia mengaku akan menetapkan harga jual masker per boks adalah Rp125 ribu.?"Dalam kondisi saat ini, harga Rp 125 ribu itu wajar. Jadi per helai masker Rp 2.500. Ya memang dalam kondisi sebelumnya, harganya di bawah Rp 80 ribu.? tukasnya.

        Sebelumnya, Juru Bicara PSI Sigit Widodo mengkritik langkah Pemprov DKI Jakarta yang turut menjual masker dengan harga Rp300 ribu per kotak di tengah penyebaran virus Corona-atau Covid-19 di Tanah Air.

        Menurut dia, Pemprov DKI diduga sengaja mencari keuntungan di tengah wabah virus corona. Terkait itu, ia pun mempertanyakan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengizinkan anak buahnya menjual masker dengan harga mahal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: