Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasus Corona di Korsel Meningkat Jadi 6.767

        Kasus Corona di Korsel Meningkat Jadi 6.767 Kredit Foto: Reuters/China Daily
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus virus corona di Korea Selatan (Korsel) meningkat menjadi 6.767 pada Sabtu (7/3/2020), naik 174 dari Jumat (6/3/2020). Lebih 60% dari total kasus itu terkait gereja rahasia di wilayah pusat wabah negara itu.

        "Korban tewas juga bertambah menjadi 46 dari 44," papar Kwon Jun-wook, deputi direktur Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC).

        Baca Juga: Pasien Corona ke-78 Malaysia Pernah Sepekan Berada di Indonesia

        Jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Korsel meningkat sejak pertengahan Februari, saat wanita 61 tahun yang disebut "Pasien 31" dites positif setelah menghadiri acara agama di cabang Gereja Shincheonji Yesus di kota Daegu.

        "Kasus baru dalam kelompok yang lebih kecil dilaporkan pada Sabtu (7/3/2020) di satu kompleks apartemen di Daegu, tempat tinggal beberapa anggota gereja itu," ungkap pernyataan KCDC.

        "Sebanyak 63,5% dari total kasus itu terkait Gereja Shincheonji dan anggotanya, tapi ada kemungkinan peningkatan kasus baru karena berbagai tes masih berlangsung," papar Kwon.

        Pendiri gereja Lee Man-hee meminta maaf setelah seorang anggota gereja menginfeksi banyak anggota lainnya. Dia menyebut wabah itu sebagai "musibah besar".

        Komisi Kebebasan Relijius Internasional Amerika Serikat (USCIRF) mengungkapkan kekhawatiran terhadap para anggota Gereja Shincheonji yang disalahkan atas penyebaran virus corona itu.

        "Kami mendorong pemerintah Korsel mengecam upaya menjadikan kambing hitam dan menghormati kebebasan beragama sebagai respons atas wabah itu," ungkap pernyataan USCIRF melalui Twitter.

        Virus corona yang berawal di China telah menyebar ke lebih 90 negara, menginfeksi lebih dari 100.000 orang, dan menewaskan lebih 3.400 orang secara global.

        Korsel memiliki jumlah korban tewas tertinggi di luar China, memicu hampir 100 negara menerapkan pembatasan terhadap pelancong dari Korsel. Korsel juga akan menghentikan visa dan keringanan visa untuk Jepang sebagai balasan tindakan Tokyo yang membatasi perjalanan untuk warga Korsel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: