Pejabat Mulai Diserang, Menteri Kesehatan Inggris Sudah Positif Corona
Menteri Kesehatan (Menkes) junior Inggris Nadine Dorries didiagnosis positif terinfeksi virus corona baru, COVID-19. Dia dinyatakan terpapar virus itu seminggu setelah menghadiri sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson.
Nadine Vanessa Dorries adalah anggota Parlemen Negara untuk Kesehatan dan Perawatan Sosial, yang dalam struktur kepemimpinan lebih dikenal sebagai menteri junior. Dorries berasal dari Partai Konservatif (Partai Tory).
Baca Juga: Astaga! Maskapai Inggris Bangkrut Usai Dihajar Corona
Dorries pada Selasa malam waktu setempat mengonfirmasi dirinya terjangkit COVID-19, setelah jatuh sakit akhir pekan lalu.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa saya telah dites positif untuk virus corona," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Segera setelah saya diberitahu saya mengambil semua tindakan pencegahan yang disarankan dan telah mengisolasi diri di rumah," katanya lagi.
Pekan lalu, Dorries menghadiri resepsi di 10 Downing Street yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Boris Johnson untuk memperingati Hari Perempuan Internasional. Sejak itu, dia telah melakukan kontak dengan ratusan orang di Parlemen, termasuk beberapa anggota wakil rakyat.
Tidak diketahui apakah menteri junior berusia 62 tahun itu menyebarkan penyakit ke orang lain atau tidak, tetapi pejabat kesehatan sekarang bekerja untuk melacak siapa saja yang mungkin telah melakukan kontak dengannya, dan melakukan tes pada mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi COVID-19.
"Seperti semua hal lainnya, kami dibimbing oleh ilmu pengetahuan tentang ini," kata seorang pejabat pemerintah kepada The Times dengan syarat anonim, Rabu (11/3/2020).
?Ini akan diperlakukan seperti kasus standar lainnya. Pejabat sedang melakukan proses standar pelacakan kontak dan mengidentifikasi siapa saja yang telah menunjukkan gejala."
Inggris telah mengkonfirmasi lebih dari 380 kasus infeksi COVID-19 dengan enam kematian. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 110.000 orang dan membunuh lebih dari 4.200 orang di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: