Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Desainer Apple Store Ungkap Pola Pikir Steve Jobs yang Bikin Dia Sukses

        Desainer Apple Store Ungkap Pola Pikir Steve Jobs yang Bikin Dia Sukses Kredit Foto: Twitter/marciojmsilva
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Desainer Apple Store, Tim Kobe yang perusahaannya Eight Inc bekerja sama dengan Apple sejak tahun 1999. Ia pun menceritakan pelajaran yang ia ambil setelah lebih dari satu dekade bekerja dengan Steve Jobs.

        Satu pelajaran penting itu adalah bagaimana Steve Jobs menciptakan nilai yang lebih bagi pelanggan?dari sekadar menjual produk.

        Baca Juga: Selain Steve Jobs, Dua Orang Hebat Ini Ternyata Juga Ikut Dirikan Apple! Siapa Saja?

        "Dia akan membuat hal-hal yang penting bagi orang-orang," kata Kobe diutip dari Business Insider di Jakarta, Kamis (12/3/2020) menambahkan bahwa inilah inti dari bisnis Apple. "Tapi tahukah Anda, dia melakukannya dengan cara yang sangat dekat dari apa yang dihasilkan manusia daripada taktik secara teknis."

        Dalam hampir dua dekade keberadaannya, Apple Store telah memberikan blueprint tentang meningkatkan pengalaman ritel. Merek-merek seperti Tesla hingga AT&T, Kohl's, dan Walmart mendapatkan inspirasi dari pengalaman belanja Apple.

        Pendekatan Jobs terhadap ritel berfokus pada layanan pelanggan berkualitas tinggi dan menjadikan toko sebagai tempat orang ingin berkumpul (bahkan ketika mereka tidak berbelanja) terbukti dari toko pertama Apple.?

        Ketika Jobs meluncurkan Apple Store di Virginia pada tahun 2001, ia mengilustrasikan bagaimana toko tersebut dibagi menjadi beberapa area khusus dengan tujuan yang berbeda, seperti menggunakan komputer Apple, menelusuri penawaran perangkat lunaknya, dan mengajukan pertanyaan tentang produk dan layanan atau Genius Bar.

        Apple Store telah berubah sedikit sejak debut aslinya pada tahun 2001, baik dalam hal produk yang dijualnya maupun cara yang dipamerkannya.

        ?Kami tumbuh dari, 'Apakah toko akan berhasil?' Tiba-tiba menjadi pengalaman ikonis Amerika, dan perkembangan itu secara alami harus terus berkembang,? katanya.

        Perspektif Jobs tentang menciptakan nilai bagi pelanggan terkadang tidak sesuai dengan Kobe. Hal inilah yang menjadi dampak terhadap cara berpikirnya dalam proses pengambilan keputusan.

        "Steve sangat unik dalam arti bahwa dia dapat melihat sesuatu secara analitis dan secara natural bisa melihat juga dari perspektif intuitif," kata Kobe. "Karena kombinasi dari pemikiran itulah memberikannya keuntungan besar dalam menciptakan pengalaman bagi orang-orang."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: