Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gatot Mau Duduki Kursi Ketum, Demokrat Lantang: 100% Tak Mungkin

        Gatot Mau Duduki Kursi Ketum, Demokrat Lantang: 100% Tak Mungkin Kredit Foto: Dok. we
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan ikut merebut kursi ketua umum (ketum) Partai Demokrat dinilai cuma mimpi indah sejumlah senior partai tersebut. Maka itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritisi isu tersebut.

        "Kemunculan nama Gatot ini hanya sebuah impian dan mimpi-mimpi indah para yang menyebut dirinya senior partai tersebut," ujar Ferdinand Hutahaean, Kamis (12/3/2020).

        Ferdinand meyakini 100% dan dapat memastikan bahwa Gatot Nurmantyo adalah sosok yang paham menghormati senior. Jadi, menurut dia, tak mungkin Gatot Nurmantyo akan melakukan upaya-upaya tertentu untuk merebut posisi Ketua Umum Partai Demokrat karena tidak tercatat sebagai kader partai.

        Baca Juga: Mengejutkan! Eks Panglima TNI Ini Bakal Berebut Kursi Ketum Demokrat bareng AHY

        Dengan begitu, lanjut dia, tak mungkin Gatot Nurmantyo akan merebut sesuatu dari tangan seniornya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanpa mengikuti kaidah-kaidah organisasi.

        "Jadi kemunculan nama Gatot Nurmantyo itu hanya impian yang ditiupkan oleh sekelompok kecil kader yang mengklaim diri sebagai senior," ujarnya.

        Selain itu, sejumlah senior Partai Demokrat yang meniupkan isu Gatot Nurmantyo itu dinilai merasa tidak punya kapasitas kapabilitas untuk bersaing secara aturan partai merebut kursi ketua umum.

        Baca Juga: AHY Pasti Jabat Ketum Demokrat, Pengamat Puji-puji: Dia Matang secara Politis

        "Kalau mereka merasa mampu, untuk apa mengajukan nama orang lain apalagi bukan kader? Saya sedikit mengenal karakter Pak Gatot, tidak mungkin dia menyerobot di luar aturan, beliau orang yang disiplin, tentara yang paham hierarki," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: