Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bisnis Media Takluk Digempur Corona, Disney Ikut Terguncang, Netflix Juga Belum Tentu Tenang!

        Bisnis Media Takluk Digempur Corona, Disney Ikut Terguncang, Netflix Juga Belum Tentu Tenang! Kredit Foto: Unsplash/Freestocks
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah wabah virus corona saat ini, produksi TV dan film ikut ditunda, acara olahraga besar juga dibatalkan, ada pula yang ditunda, dan taman hiburan tutup ketika harus mematuhi peraturan pemerintah yang berusaha memperlambat penyebaran virus corona secara global.

        Industri media, bersama dengan seluruh ekonomi, sedang tegang oleh pandemi virus corona. Perusahaan-perusahaan taman hiburan, bioskop dan iklan dapat berimbas pada penurunan ekonomi yang lebih luas di bawah ancaman wabah virus corona ini.

        Baca Juga: Pendiri Dell Technologies Umumkan Ikut Lawan Corona Lewat Donasi Jutaan Dolar

        Firma Wall Street, UBS, memperkirakan awal pekan ini Disney sebagai perusahaan media yang paling terancam oleh penyebaran COVID-19, diikuti oleh Discovery, Fox, ViacomCBS, dan AMC Networks.

        CEO Disney baru Bob Chapek yang belum sebulan menjabat sedang diuji sebagai pemimpin. Perusahaan ini dipaksa untuk menutup taman-tamannya sementara secara global dan mendorong rilis dan produksi teater.

        UBS memperkirakan Disney bisa kehilangan pendapatan lebih dari USD 2 miliar atau Rp29,7 triliun jika tamannya tutup selama 30 hari. Jaringan kabel perusahaan, termasuk ESPN, juga bisa terluka oleh acara olahraga yang dibatalkan.

        Sementara itu, Netflix diharapkan mendapat manfaat dari social distancing yang didorong oleh pemerintah di seluruh dunia. Sehingga lebih banyak waktu di rumah, berarti lebih banyak peluang untuk streaming Netflix.

        Tetapi mungkin ada kerugian untuk bisnis Netflix juga. Menurut seorang analis, perusahaan streaming diketahui mengandalkan peningkatan pelanggan dan pendapatan dari pasar internasional tahun ini, termasuk daerah-daerah seperti Eropa dan Asia yang berada di antara yang paling terpukul oleh pandemi.

        Orang-orang di daerah itu mungkin kurang insentif untuk berlangganan Netflix jika mereka khawatir tentang gaji mereka berikutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: