Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemarin Puji Anies, Eh Sekarang Bos Survei Tanya Logika Pemprov DKI

        Kemarin Puji Anies, Eh Sekarang Bos Survei Tanya Logika Pemprov DKI Kredit Foto: Antara/Khairun Nisa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan apresiasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayahnya.

        "IMHO, This time pemprov dki harus diapresiasi dalam penanganan isu corona... Fokus pada keselamatan dan berani cepat ambil keputusan (dibanding pemerintah pusat)... thx pak gub @aniesbaswedan," tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Sabtu (14/3).

        Namun, Bos survei tersebut hari ini, Senin (16/3), justru menyesalkan kebijakan Anies yang membuat penumpang TransJakarta mengular sampai jalan raya.

        Baca Juga: Berlaku Hari Ini, Begini Kebijakan 'Mantap' Gubernur Jakarta Lawan Corona

        Baca Juga: Tanpa Nama Prabowo, Sandiaga Ungguli Anies Jadi Kandidat Terkuat Capres 2024

        Diketahui, antrean tersebut karena PT TransJakarta membatasi jam operasional bus sebagai upaya pencegahan pandemi virus corona Covid-19.

        Menurutnya, kebijakan tersebut tidak logis. Bahkan, ia mempertanyakan sikap yang diambil Pemprov DKI Jakarta.

        Pasalnya, tidak semua memiliki alat transportasi pribadi dan menjadikan transportasi umum sebagai andalan.

        "Logika apa entah yang dipake sama pemprov DKI dengan ngurangi route bus trans jakarta & MRT... orang dianggap semua punya kendaraan pribadi n naik ojek daring yang tarifnya baru naik???" tanya Yunarto dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Senin (16/3/2020).

        Kemudian, ia pun mengaitkan kejadian ini dengan upaya lockdown yang belakangan disebut-sebut perlu diterapkan pemerintah untuk menangkal penyebaran virus corona.

        Menurutnya, perlu ada kesiapan matang dalam berbagi aspek untuk menerapkan kebijakan lockdown bukan sekadar menyerukannya.

        "Ini indikasi keputusan tentang lockdown bukan sekedar tentang berani atau gak, harus ada persiapan matang, terkait kesiapan logistik, transportasi, rumah sakit, dan reaksi sosial dari orang yg hidupnya dari penghasilan harian... potensi chaos kalo gak... IMO," tambahnya.

        Sebelumnya, Gubernur Anies membatasi jam operasional tiga angkutan yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, yaitu Lintas Raya Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), serta TransJakarta.

        Hal ini dilakukan demi mencegah perluasan sebaran pandemi Virus Corona baru atau Novel Coronavirus (COVID-19).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: