Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OMG! Dolar AS Bombardir Emerging Market, Rupiah Paling Babak Belur Kedua Setelah Afrika Selatan!

        OMG! Dolar AS Bombardir Emerging Market, Rupiah Paling Babak Belur Kedua Setelah Afrika Selatan! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar rupiah tertekan mendalam Rp16.225 per dolar AS, terlemah sejak tahun 2013 silam. Padahal, pada awal tahun 2020, nilai tukar rupiah masih bertengger di kisaran level terkuatnya di angka Rp13.572 per dolar AS. Di tengah minimnya sentimen positif dalam negeri, tekanan global yang begitu dahsyat, mulai dari perang dagang, virus corona, hingga ancaman resesi global menjadi faktor utama yang membuat rupiah jatuh secara signifikan.?

        Baca Juga: Geger Rupiah Tembus Rp16.000! Bukan Main Nih Dolar AS, Bikin Sakit Kepala Sampai ke Ubun-Ubun!

        Asal tahu saja, depresiasi rupiah terhadap dolar AS telah menyentuh -15,10% sejak awal tahun 2020 hingga saat ini atau year to date (ytd). Depresiasi itu setara dengan -21,84% dalam lima tahun terakhir. Dengan koreksi sedalam itu, rupiah resmi menjadi mata uang paling babak belur di antara negara-negara ASEAN. Lantas, bagaimana nasib rupiah jika dibandingkan dengan negara-negara emerging market?

        Baca Juga: Dekati Rp16.000, Perfoma Rupiah Terhadap Dolar AS Paling Anjlok Se-ASEAN di Awal Tahun 2020

        Perlu diketahui sebelumnya, emerging market dapat diartikan sebagai negara dengan keadaan ekonomi yang sedang berkembang atau dengan kata lain negara dengan ekonomi rendah menuju ke ekonomi menengah. Dilansir dari Business Insider, per 2019 lalu, Oxford Economics melansir ada 10 negara teratas yang berpredikat sebagai negara emerging market berdasarkan rasio pertumbuhan ekonomi (PDB).

        Baca Juga: Jurus BI Selamatkan Rupiah, Buat IHSG Keluar dari Zona Merah

        Sepuluh negara itu meliputi India (PDB tumbuh 6,5%), Filipina (PDB tumbuh 5,3%), Indonesia (PDB tumbuh 5,1%), China (PDB tumbuh 5,1%), Malaysia (PDB tumbuh 3,8%), Turki (PDB tumbuh 3%), Thailand (PDB tumbuh 2,9%), Chili (PDB tumbuh 2,6%), Polandia (PDB tumbuh 2,5%), dan Afrika Selatan (PDB tumbuh 2,3%).

        Kembali ke pergerakan mata uang, berikut ini adalah pemeringkatan kesepuluh mata uang emerging market terhadap dolar AS sejak awal tahun 2020 yang dilansir dari Bloomberg. Kira-kira, rupiah berada di urutan ke berapa, ya?

        Baca Juga: Rupiah Rontok, IHSG Ambruk, Korban Corona Bertambah, Bicaralah, Pak Jokowi!

        Sungguh disayangkan, Indonesia yang secara PDB tahun 2019 berada di posisi tiga teratas berpredikat sebagai negara dengan mata uang terlemah kedua di antara 10 negara?emerging market. Rupiah hanya dapat tampil lebih baik daipada Afrika Selatan. Posisi rupiah masih sangat rawan dan terancam untuk lanjut tertekan. Apalagi, Indonesia tengah bergulat melawan pendemi corona yang hingga kini menewaskan 35 orang di seluruh Indonesia.

        Untuk lebih lengkapnya, simak tabel atau daftar urutan mata uang emerging market?per Sabtu (21/03/2020) berikut ini.

        Nomor Negara Mata Uang

        Kurs Hari Ini

        (USD)

        Pergerakan (Ytd)
        1. Filipina Peso 50,88 -0,44%
        2. China Yuan 7,096 -1,91%
        3. India Rupee 75,19 -5,34%
        4. Malaysia Ringgit 4,39 -7,42%
        5. Thailand Baht 32,69 -10,05%
        6. Turki Lira 6,55 -10,08%
        7. Polandia Zloty Polandia 4,24 -11,87%
        8. Chili Peso 863,22 -14,66%
        9. Indonesia Rupiah 15.960 -15,10%
        10. Afrika Selatan Rand 17,609 -25,78%

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: