Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cegah Penyebaran Corona, Media Propaganda Korut Minta Warganya Hindari Wilayah Ramai

        Cegah Penyebaran Corona, Media Propaganda Korut Minta Warganya Hindari Wilayah Ramai Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Korea Utara pada hari Rabu (25/3/2020) menyarankan warganya agar tidak pergi ke daerah ramai, dengan mengatakan virus corona atau Covid-19 dapat ditularkan bahkan melalui infeksi mata, menyitir Yonhap News Agency.

        Memperkenalkan studi medis yang dilakukan di luar negeri, Rodong Sinmun, harian Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, menyoroti langkah-langkah jarak sosial karena virus Covid-19 ditemukan lebih menular daripada yang diketahui sebelumnya.

        Baca Juga: Terkesan Cara Korut Perangi Corona, Trump Kirim Surat ke Kim Jong Un

        "Ada risiko penularan virus melalui mata ... sistem pernapasan bukan satu-satunya rute melalui mana virus corona baru dapat menyebar," kata surat kabar itu.

        Ia menyarankan staf medis untuk memakai kacamata pelindung saat merawat pasien.

        Surat kabar itu juga menekankan perlunya menghindari antrean panjang di toko-toko atau pergi ke tempat-tempat ramai sebagai bagian dari upaya menjauhkan sosial untuk mencegah penyebaran virus corona baru.

        Uriminzokkiri, outlet propaganda, juga melaporkan bahwa semua perbatasan, termasuk jalur darat, laut dan udara, telah ditutup sebelumnya dan langkah-langkah ketat telah diterapkan untuk mencegah virus.

        "Langkah-langkah pencegahan epidemi darurat yang dilakukan oleh partai kami dan pemerintah adalah tindakan preemptive dan menentukan yang sangat dapat dipercaya yang menjamin kelangsungan hidup dan keselamatan rakyat kami," lanjutnya.

        Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) yang resmi juga membawa laporan tentang upaya negara itu untuk memberikan perawatan khusus bagi wanita hamil yang dikarantina sendiri di provinsi-provinsi tersebut, termasuk pengiriman makanan bergizi.

        Laporan itu muncul ketika Korea Utara telah menutup semua pelabuhan masuk selama hampir dua bulan, meskipun telah berulang kali mengklaim tidak memiliki kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

        Kekhawatiran tetap ada, bagaimana pun, bahwa Korea Utara bisa rentan karena berbagi perbatasan yang panjang dan keropos dengan Cina, tempat virus berasal, dan kekurangan pasokan medis dan infrastruktur utama untuk menguji dan merawat orang yang terinfeksi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: