Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Daerah Lockdown, Gerindra: Rakyat Butuh Pemimpin Baru

        Geger Daerah  Lockdown, Gerindra: Rakyat Butuh Pemimpin Baru Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menilai bahwa saat ini rakyat telah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah lantaran ragu dalam melakukan karantina wilayah atau lockdown untuk menangani virus corona atau Covid-19 ini.

        Terkait itu, daerah pun terpaksa melakukan local lockdown. "Pusat sudah kehilangan wibawa, tak ada lagi kepemimpinan. Rakyat butuh pemimpin baru," ujarnya yang juga Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Senin (30/3/2020).

        Baca Juga: Induk Google Sumbang US$ 800 Juta untuk Lawan Corona

        Baca Juga: Ekonomi Ambyar Gegara Corona, Jokowi Harus Keluarkan Kocek Rp1.000 Triliun

        Kemudian, ia pun mengungkit video Menko Polhukam Mahfud MD yang berdurasi 38 detik dalam acara di TV One bertajuk "Memelihara Persatuan di Tahun Politik".

        Dalam video tersebut, Mahfud menjelaskan bahwa presiden diharuskan mundur berdasarkan TAP MPR 6/2000 jika sudah tidak dipercaya rakyat, kebijakannya dicurigai.

        "Kalau pemimpin sudah tidak dipercaya masyarakat, kebijakannya dicurigai, endak usah bilang berdasarkan hukum saya belum salah. Mundur, kata TAP MPR ini. Mundur kalau kalian sudah tidak percaya, negara kan hancur karena ketidakadilan. Negara berjalan baik kalau diperintah dengan adil," bunyi penggalan kalimat Mahfud tersebut.

        Menurutnya, berdasarkan penjelasan Mahfud, presiden yang sudah tidak dipercaya harus segera mengundurkan diri.

        "Kalau mendengar penjelasan Mahfud MD soal TAP MPR 6/2000, Presiden harus mundur jika sudah tidak dipercaya lagi oleh rakyat dan tingkah lakunya (kebijakan) kontroversi," kata dia.

        Lebih lanjut, ia menyerukan kepada kepala daerah untuk segera bersatu dan berkoordinasi untuk menentukan kerangka kerja bersama.

        "Kalau koordinasi antar-daerah baik, tentu akan lebih mudah melokalisir penyebaran dan penanganan penyebaran virus," ujar dia.

        "Diharapkan juga agar langkah karantina wilayah dilakukan secara terukur," tukasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: