Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi Covid-19 Tak Halangi Indonesia Ekspor Perdana Beras ke Singapura

        Pandemi Covid-19 Tak Halangi Indonesia Ekspor Perdana Beras ke Singapura Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah suramnya kondisi wabah Covid-19 yang menghantam Indonesia, sektor pertanian justru memberikan angin segar yang menyejukan. Memasuki masa panen raya padi yang diprediksi terjadi pada akhir Maret, Indonesia kembali berhasil melakukan ekspor perdana 20 ton beras premium Pandan Wangi Cianjur ke Singapura.

        "Beras Pandan Wangi Cianjur merupakan salah satu varitas yang digemari di Singapura. Selain bertekstur pulen, beras Pandan Wangi Cianjur juga mengeluarkan aroma wangi alami ketika dimasak. Keunggulan komparatif ini membuat beras Pandan Wangi memiliki market tersendiri di Singapura," ujar Asisten Manager PT Buyung Poetra Sembada, Fredi saat mengekspor perdana beras Pandan Wangi Cianjur melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (26/3/2020).

        Fredi mengungkapkan bahwa ekspor beras tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaannya terhadap masyarakat Indonesia dan juga guna menyukseskan program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang dicanangkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

        Baca Juga: Salut! Lawan Corona, Grab Lakukan Hal Ini untuk Para Mitranya

        Selain itu, Fredi juga mengharapkan pemerintah terus meningkatkan produktivitas beras Pandan Wangi Cianjur untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan upaya mempromosikan keunggulan beras Pandan Wangi Cianjur dibandingkan dengan beras serupa yang dihasilkan oleh negara-negara pesaing.

        "Ada nilai lebih dari selisih harga yang dibayarkan dibandingkan ketika membeli beras dari negara lain," ungkap Fredi.

        Sementara ditemui di tempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gatut Sumbogodjati mengatakan bahwa pada masa panen ini diperkirakan produksi GKG Maret 2020 mencapai 5,6 juta ton atau setara 3,19 juta ton beras. April 2020 menjadi masa pucak panen raya dengan perkiraan produksi GKG sekitar 8,83 juta ton atau setara 5,03 juta ton beras.

        Berdasarkan data perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan beras yang dilakukan oleh Badan Ketahahan Pangan Kementan, stok beras dinyatakan aman, bahkan sampai dengan akhir Mei 2020 masih surplus sekitar 7,77 juta ton.

        "Sehingga perkiraan surplus untuk komoditas padi juga memberikan angin segar bagi eksportir beras," ujar Gatut.

        Lebih lanjut Gatut mengatakan bahwa selain upaya peningkatan ekspor beras khusus, pemerintah juga tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing beras umum di pasar intenasional, salah satunya penggunaan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi.

        Baca Juga: Kostratani Kawal Panen Raya Maret-April 2020

        "Memasuki masa panen raya padi, Kementerian Pertanian menginstruksikan Brigade Alsintan yang ada di Dinas Pertanian di kabupaten/kota dan provinsi untuk melayani permintaan panen dari petani," ujar Gatut.

        Gatut pun menyebutkan bahwa penggunaan mekanisasi pertanian pada saat panen padi selain menurunkan biaya produksi dan memperbaiki kualitas, gabah kering panen yang dihasilkan juga salah satu upaya untuk meminimalkan interaksi pekerja untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: