Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Dunia Bilang Corona Bisa Bikin Negara-negara Asia Resesi

        Bank Dunia Bilang Corona Bisa Bikin Negara-negara Asia Resesi Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Dunia memperingatkan, wabah virus corona akan sangat berdampak pada ekonomi negara-negara Asia dan mendorong beberapa negara di kawasan ini jatuh ke dalam jurang resesi.

        Dalam laporan yang diterbitkan Senin (30/3/2020), lembaga yang bermarkas di Washington ini mengatakan, pandemi akan mengakibatkan ekonomi seluruh negara menderita dan jutaan orang di kawasan Asia Pasifik jatuh miskin.

        "Negara-negara di Asia Timur dan Pasifik yang sudah berhadapan dengan tensi perdagangan internasionaldan konsekuensi dari penyebaran Covid-19 di China, kini dihadapkan dengan guncangan global," kata Victoria Kwakwa, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, dikutip Time, Senin (1/4/2020).

        Baca Juga: Ekonomi Terguncang karena Corona, IMF Sebut Kondisi Ini Seperti Saat Perang

        Laporan ini mengatakan, dalam skenario terburuk yang mengasumsikan pandemi berkepanjangandengan dampak yang lebih serius, ekonomi negara-negara Asia akan menurun 0,5 persen. Kondisi ini dapat memaksa 11 juta orang di kawasan tersebut menjadi miskin.

        Rumah tangga yang paling berisiko jatuh dalam kemiskinan bergantung pada sektor yang rentan terdampak Covid-19, termasuk sektor pariwisata di Thailand, Kamboja, dan Kepulauan Pasifik, serta sektor manufaktur di Kamboja dan Vietnam.

        "Risiko jatuh miskin sangat tinggi khususnya di sektor informal dan pekerja mandiri yang tidak mendapatkan cuti sakit yang dibayar atau perlindungan sosial lainnya," sebut laporan tersebut.

        Bahkan, dalam kondisi dasar yang mengasumsikan upaya pemulihan, perbankan memprediksi pertumbuhan ekonomi negara berkembang di kawasan ini akan jatuh ke angka 2,1 persen pada tahun ini, turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 5,8 persen.

        Di China, ekonomi terbesar kedua di dunia, pertumbuhan tahun ini diproyeksikan melambat menjadi 2,3 persen. Dalam skenario yang lebih pesimistis bahkan anjlok menjadi 0,1 persen. Tahun lalu, ekonomi China dilaporkan tumbuh 6,1 persen yang dinilai sebagai pertumbuhan PDB terendah sejak 1992.

        Untuk keluar dari penderitaan akibat pandemi, pemerintah negara-negara di kawasan ini seharusnya menanamkan investasi pada pos perawatan kesehatan dan memberikan subsidi untuk biaya perawatan kesehatan.

        Baca Juga: Corona Menggila, IMF Mau Bagi-bagi Utang!?

        "Kerja sama internasional merupakan vaksin yang paling efektif untuk melawan ancaman penyakit ini," kata Aaditya Mattoo, Kepala Ekonom untuk Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia dalam pernyataan persnya.

        Mattoo menambahkan, negara-negara di Asia Timur dan Pasifik atau di mana pun harus bersama-sama memerangi penyakit ini, tetap membuka perdagangan, dan mengkoordinasikan kebijakan makroekonomi mereka.

        Penurunan yang tajam seperti ini bisa memberikan efek yang sangat besar pada ekonomi global. Pimpinan Dana Moneter Internasional (IMF), minggu lalu mengatakan bahwa ekonomi global kini jelas memasuki resesi, sama dengan kondisi perlambatan pada 2009, bahkan bisa lebih buruk lagi.

        Data?real time?dari Johns Hopkins University and Medicine mencatat, per tanggal 2 April 2020 Covid-19 telah menginfeksi 978.373 orang di 180 negara atau kawasan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: