Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh! WFH Buka Pintu Ancaman Ruang Siber, Apalagi 'Tuk Perusahaan Asuransi dan Pajak

        Waduh! WFH Buka Pintu Ancaman Ruang Siber, Apalagi 'Tuk Perusahaan Asuransi dan Pajak Kredit Foto: Unsplash/Andrew Neel
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Pandemi corona memaksa jutaan orang bekerja dari rumah. Memang, kebijakan tersebut bertujuan memperlambat penyebaran virus corona. Namun ternyata, transisi skala besar penggunaan internet dari rumah membuka pintu ancaman keamanan siber.

        Mengapa demikian? Sebab di rumah, karyawan tak memiliki alat dan mekanisme perlindungan privasi di ruang digital yang sama dengan kantornya. Pada akhirnya, karyawan dan perusahaan sama-sama lebih rentan terkena serangan siber karena kondisi tersebut.

        "Tidak ada pertimbangan mendalam dari bidang keamanan informasi atau keamanan dari transisi tersebut. Proses itu sendiri sebenarnya membuat seluruh bidang di dalamnya jadi lebih berbahaya," jelas Manajer Umum perusahaan keamanan siber Kapersky Israel, Noam Froimovici, dikutip dari?KrAsia, Kamis (4/2/2020).

        Baca Juga: Brasil Jadi Pusat Transmisi Corona di Amerika Latin, Presidennya Malah Cuek-Bebek!

        Menurutnya, karyawan yang bekerja menggunakan perangkatnya sendiri dari rumah berisiko mengekspos organisasi/perusahaan mereka terhadap ancaman potensial di perangkat pribadinya.

        Froimovici menambahkan, "di perangkat pribadi, tak ada batasan jenis situs, dokumen, dan konten seperti apa yang bisa diakses serta diunduh. Sementara di perangkat kerja biasanya ada daftar program yang digunakan dan tugas yang mesti dilakukan."

        Karena perilaku bisa diprediksi, perusahaan pun mengetahui langkah yang mesti diambil untuk melindungi perangkat dari serangan siber dan virus. Perangkat perusahaan juga dilengkapi oleh sistem yang memantau aktivitas karyawan sehingga pekerjaan akan lebih efektif.

        Lebih lanjut, jika karyawan keliru, mereka bisa saja tak sengaja mengekspos data pribadi ke jaringan perusahaan.

        Organisasi besar seperti otoritas pajak dan asuransi nasional disebut paling berisiko terkena serangan siber di tengah kebijakan?work from home, kata Froimovici.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: