Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ucapan Luhut Dihujani Kritikan, Nasdem Belain Bawa-bawa BMKG

        Ucapan Luhut Dihujani Kritikan, Nasdem Belain Bawa-bawa BMKG Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Beberapa hari lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa faktor cuaca turut berpengaruh terhadap pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

        Pernyataan Jokowi kemudian diperkuat dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dia berkata cuaca di Indonesia yang tropis bisa melemahkan virus corona, hal ini kemudian menuai kontroversi di masyarakat lantaran dianggap menyesatkan.

        Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni memandang pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Jokowi dan Menko Luhut dipastikan memiliki sumber data terkait yang akurat.

        Baca Juga: Terawan Enggan Setujui PSBB Jakarta, Ternyata Alasannya...

        "Pastinya Pak Jokowi dan Pak Luhut juga tidak akan berbicara kalau tidak ada datanya," ungkap Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/4/2020).

        Lantaran membuat konflik, Badan Meteorologi, Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) pun membenarkan kedua pernyataan Jokowi dan Luhut tersebut. Apalagi sudah ada kajian dari Tim BMKG dan Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.

        "Jadi dalam hal ini, saya mengapresiasi hasil penelitian dari tim BMKG dan UGM terkait penemuan mengenai penyebaran virus ini," jelas Sahroni.

        Meski demikian, Sahroni menegaskan bahwa hasil kajian ini harusnya tidak membuat pemerintah Indonesia menjadi lengah dalam menanggulangi penyebaran virus corona adalah dari satu orang ke orang lainnya.

        "Kan tim kajiannya juga merekomendasikan bahwa supaya faktor suhu dan kelembapan udara ini dapat mendukung pengurangan risiko dan penyebaran wabah, namun tetap saja harus ada pembatasan ketat atas mobilitas penduduk dan interaksi sosial," katanya.

        Baca Juga: Komisi IX ke Pemerintah: Terbukalah, Data Covid-19 Jangan Dikorupsi!

        "Tapi tetap saja, hasil kajian ini tidak boleh membuat kita lengah. Social distancing perlu terus ditegaskan, dan ini penting sekali. Karena tetap saja, interaksi antar orang, itu yang bikin penyebaran virus ini makin menyebar," tutup Sahroni.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: