Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waduh! RS di Tangerang Pungut Rp15 Juta untuk Pengurusan Jenazah Covid-19

        Waduh! RS di Tangerang Pungut Rp15 Juta untuk Pengurusan Jenazah Covid-19 Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, membenarkan kabar bahwa satu rumah sakit swasta di kotanya memungut uang Rp15 juta untuk pengurusan jenazah pasien corona dari keluarga si pasien pada 14 April 2020.

        Padahal, menurut Arief, semua biaya penanganan wabah corona, termasuk pengurusan jenazah pasien, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Artinya, pasien maupun keluarganya tidak dipungut biaya alias gratis.

        Baca Juga: Tangsel dan Tangerang Mau Ikuti Anies

        Arief mengaku telah memanggil manajemen rumah sakit itu untuk meminta klarifikasi. Berdasarkan pemeriksaan, mereka mengaku tak mengetahui bahwa biaya penanganan wabah Covid-19 ditanggung oleh pemerintah.

        "Diketahui ternyata rumah sakit ini mengaku kalau mereka belum paham, begitu pun keluarga korban, kalau penanganan jenazah Covid-19 ini gratis," katanya, Kamis (16/4/2020).

        Keluarga korban, katanya, diketahui hendak memakamkan anggota keluarganya di TPU milik keluarga di kawasan Ciledug. Mereka mencari layanan ambulans dari rumah sakit swasta. Keluarga korban mengira bahwa layanan ambulans milik pemerintah hanya melayani jenazah yang akan dimakamkan di TPU Selapajang, permakaman khusus jenazah-jenazah pasien Covid-19.

        Padahal, Arief menegaskan, seluruh penanganan jenazah Covid-19, begitu pun dengan layanan ambulans milik Pemerintah Kota Tangerang, gratis alias tidak dikenakan biaya, dan siap mengatarkan jenazah selain ke TPU Selapajang.

        "Ambulans gratis tidak dikenakan biaya dan siap mengantarkan ke TPU yang masih masuk dalam wilayah Kota Tangerang. Masyarakat yang butuh pun bisa hubungi call center 112 dan 119," ujarnya.

        Ia juga meminta semua pihak layanan kesehatan untuk tidak menjadikan bencana ini sebagai peluang bisnis dengan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Arief sudah menegur manajemen rumah sakit swasta itu meski tak menghentikan langkah polisi memeriksa petugas-petugas di rumah sakit yang bertanggung jawab.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: