Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belajar dari Orang Terkaya di Asia: 7 Pelajaran Hidup dari Jack Ma

        Belajar dari Orang Terkaya di Asia: 7 Pelajaran Hidup dari Jack Ma Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Jack Ma didapuk sebagai pengusaha asal China yang paling berpengaruh pada 2020 karena mempercayakan perusahaan yang ia rintis ke tangan penerusnya, begitu menurut Fortune China.

        Maka tidak heran kalau ada sejumlah pihak yang terpengaruh oleh kepemimpinan Ma selama menahkodai raksasa e-commerce Alibaba.

        Merangkum informasi dari laman KrAsia, Kamis (16/4/2020), berikut ini tujuh pelajaran di dunia usaha yang dilakoni oleh Jack Ma:

        1. Visi Global, Menangkan Pasar Lokal

        Terlalu fokus melebarkan sayap bisnis ke pasar internasional terkadang membuat perintis usaha lengah di pasar lokal. Padahal, menurut Ma, potensi menguasai pasar lokal jauh lebih sederhana, karena di sana perintis usaha bisa mengakuisisi pelanggan, logistik, hingga operasional.

        Bersamaan dengan upaya itu, visi global juga perlu ditentukan. Ketika usaha atau startup sudah berjalan baik di pasar lokal, ekspansi dapat dijadikan langkah selanjutnya.

        2. Jaga SDM

        Dalam kesempatan berbeda, Ma berulang kali menyatakan, "peran CEO yang terpenting ialah menjaga SDM."

        SDM itu meliputi: klien dan tim. Anda mesti memahami kebutuhan klien, sambil terus memotivasi dan menginspirasi tim. Sebisa mungkin, rekrut orang-orang yang lebih pintar dari Anda, investasi untuk mereka lewat pelatihan dan peningkatan keterampilan, bantu pertumbuhannya menjadi pemimpin.

        Jika kualitas tim meningkat, produk dan layanan Anda pun akan mengalami hal serupa.

        3. Jangan Cemas Karena Pesaing

        Meskipun pesaing perlu ditinjau, Anda tak boleh jadi terganggu dan kehilangan fokus. Dalam kata lain, fokuslah dalam memuaskan klien atau konsumen dan pengembangan produk, hingga akhirnya kompetitor merasa terancam oleh bisnis/startup Anda.

        4. Jujur kepada Investor

        Ma merujuk pada idiom 'jangan terlalu banyak memakaikan lipstik pada monyet', artinya, jangan melebih-lebihkan pertumbuhan bisnis ataupun kondisi perusahaan secara keseluruhan. Menurutnya, angka konkret dan rinci, walaupun kecil, lebih penting daripada kata-kata berlebihan yang tak sesuai kenyataan. Karena, itu menunjukkan keseriusan Anda dalam menjalani bisnis.

        5. Tetap Membumi

        Berkat eskalasi Alibaba yang signifikan, Ma dan timnya dianggap sedang ada di puncak. Meski begitu, kepada para perintis usaha, ia berpesan, "jangan lihat ke puncak sekarang! Fokus dan tingkatkan produk Anda setiap hari dan Anda akan naik ke sana!"

        Secara implisit, ia menyarankan, "bangun usaha atau startup secara bertahap, sehingga bisnis akan berlanjut dan tetap membumi."

        6. Belajar dari Kegagalan Orang Lain, Bukan Hanya dari Kesuksesan

        Sebab bagi Ma, mereka yang gagal punya lebih banyak kisah untuk diceritakan dengan lebih banyak alasan. Untuk itu, belajar dari kegagalan juga penting.

        7. Jaga Hubungan dengan Keluarga Selama Merintis Usaha

        Jalan kewirausahaan, termasuk membangun startup, akan panjang dan penuh tantangan. Dukungan terbesar umumnya datang dari keluarga, untuk itu, jagalah komunikasi dengan mereka demi menguatkan tekad di tengah perjalanan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: