Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Vaksin Corona Segera Bisa Digunakan Tahun Ini, Bulan...

        Vaksin Corona Segera Bisa Digunakan Tahun Ini, Bulan... Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Virus corona atau Covid-19 tergolong virus baru. Para ilmuwan di seluruh dunia masih mencari, bahkan sampai sekarang belum menemukan vaksin yang ampuh untuk memerangi virus yang berasal dari China itu. 

        Beberapa obat, seperti vivipar dan klorokuin, disebut-sebut dapat membantu mengobati Covid-19. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut apakah kedua obat tersebut benar-benar paten untuk mengobati penyakit ini. Terlebih mengenai efek samping penggunaannya.

        Kepala Departemen Epidemiologi FKM UI, dr Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan ada beberapa vaksin yang sedang dikembangkan. Dan kemungkinan, sudah bisa digunakan dalam beberapa bulan ke depan. 

        Baca Juga: Kartu Prakerja Jadi Solusi Dampak Covid, Begini Cara Daftar dan Paket Manfaatnya

        "Sementara ini vaksin masih dikembangkan, akan ada tiga vaksin dan kemungkinan akan bisa digunakan pada September," ujarnya saat diskusi online di grup WhatsApp bersama Bakrie Center Foundation (BCF), Jumat (17/4/2020). 

        Model prediksi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), sebelumnya memperkirakan bahwa puncak dari pandemi ini akan berlangsung pada April. Namun, menurut Miko sepertinya akan meleset.

        "Kemudian tanpa intervensi, kasusnya akan ada 3,5 dengan intervensi ringan ada 2 juta, intervensi sedang 1 juta, kemudian intervensi berat ada 500 ribu puncaknya. Tapi turunannya seperti apa enggak terbahas," kata dia.

        Baca Juga: Temuan Terbaru Dokter Australia: Covid-19 Menular Lewat Kentut

        Miko menambahkan, Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkirakan puncak kasus virus corona di Indonesia berada di angka 9 ribu. "ITB memperkirakan puncaknya kasus kita 9 ribu. Kayaknya under estimate," tuturnya.

        Menurutnya, pencegahan harus dilakukan seiring dengan intervensi yang harus dilakukan pada Covid-19. Tapi, Indonesia menghadapi beberapa tantangan dalam menangani hal ini.

        "Tantangan adalah detection yang sangat rendah dan lab kita dari Februari, dari satu ditingkatkan jadi enam sampai sekarang. Kemudian dari 19 akan direncanakan punya 76 lab," kata Miko.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: