Mujahid 212 Damai Hari Lubis menilai perombakan di PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) Persero janggal lantaran keputusan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam Nomor: 123/MBU/04/2020 mencopot Refly Harun dari posisi komisaris.
Menurut Ketua Aliansi Anak Bangsa ini, langkah tersebut menjadi tanda tanya karena ada pejabat BUMN yang lebih layak dicopot.
"Eh salah copot, mestinya Ahok (komisaris utama PT Pertamina). Selain terpapar korupsi, Ahok belum lama patut diduga melakukan nepotisme atas kebijakannya memberikan subsidi kepada pengemudi ojol (ojek online), oleh karena ditengarai perusahaan ojek online tersebut," ujarnya kepada wartawan, Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Kok Indonesia Harus Impor Alkes? Orangnya Erick Thohir Bongkar Semuanya
Baca Juga: Bilang Tindakan Ahok Penuh Nepotisme, Orang 212 Sebut-Sebut Keluarga Luhut
Lanjutnya, ia pun menduga pencopotan Refly Harun karena kurang mendukung kebijakang yang diambil Presiden Jokowi.
"Salah satu contohnya tidak mendukung Perppu 1/2020 atau terkait kebijakan yang diambil pemerintah pusat dalam mengatasi Covid-19," jelasnya.
Diketahui, usai dicopot, Refly pun mengungkapkan perasaannya. "Terima kasih Rini Soemarno (mantan Menteri BUMN) yang sudah mengangkat saya, terima kasih Erick Thohir yang sudah memberhentikan,” tulisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: