Banyak Kasus Baru Tak Diketahui Asalnya, Kini Singapura Catatkan Pasien Terinfeksi Capai 10 Ribu
Jumlah kasus infeksi COVID-19 di Singapura sudah mencapai 10.141 orang setelah ada tambahan 1.016 kasus baru pada Rabu sore. Angka kematian juga bertambah jadi 12 orang dan pasien yang disembuhkan 896 orang.
Sebagian besar kasus baru adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama pekerja asing. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan saat merilis angka kasus infeksi virus corona jenis baru, COVID-19.
Baca Juga: Singapura Tambah Masa Pembatasan Aktivitas Imbas Lonjakan Kasus Terbaru
Menurut kementerian tersebut, 15 kasus baru adalah warga Singapura atau pun penduduk tetap (permanent residents).
Delapan cluster baru diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan, tiga di antaranya terletak di Tuas View Square dan dua di sepanjang Sungei Kadut Avenue.
Cluster lain terletak di Wing Fong Court, sebuah kondominium di Geylang.
Seorang wanita Singapura berusia 84 tahun yang diidentifikasi sebagai "Kasus 1.071" meninggal karena komplikasi akibat infeksi COVID-19 pada Selasa malam.
"Rumah Sakit Khoo Teck Puat telah menjangkau keluarganya dan memberikan bantuan kepada mereka," kata Kementerian Kesehatan seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (23/4/2020).
Kementerian itu juga melaporkan 967 kasus baru di antara pekerja asing yang tinggal di asrama dan 32 kasus di antara mereka yang tinggal di luar asrama.
Dari kasus-kasus baru, 73 persen terkait dengan kelompok yang diketahui, sementara sisanya sedang melacak kontak.
Antara 15 April hingga 21 April, Kementerian Kesehatan telah menemukan kaitan untuk 918 kasus yang sebelumnya tidak terhubung.
Salah satu kasus yang diumumkan pada hari Rabu adalah seorang penduduk di Rumah Sakit Kwong Wai Shiu di 705 Serangoon Road. Data ini disampaikan Agency for Integrated Care (AIC).
Wanita berusia 86 tahun—juga dikenal sebagai "Kasus 10.127"—dipastikan terjangkit COVID-19 pada hari Selasa, dan sekarang dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Tan Tock Seng.
Menurut AIC, kasus yang diumumkan sebelumnya juga memiliki kaitan dengan panti jompo. "Kasus 8.407" adalah asisten kesehatan berusia 40 tahun di Sunshine Welfare Action Mission Home di 5 Sembawang Walk.
Dia, kata AIC, dipastikan memiliki COVID-19 pada 20 April, dan saat ini dirawat di ruang isolasi di Rumah Sakit Khoo Teck Puat. Dia terakhir bekerja pada 19 April.
Baik Rumah Sakit Kwong Wai Shiu maupun Sunshine Welfare Action Mission Home telah mengambil tindakan pencegahan tambahan, termasuk mendisinfeksi area yang terkena dampak dari kedua fasilitas tersebut.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan bahwa Singapura akan memperpanjang periode "pemutus sirkuit" COVID-19 empat minggu hingga 1 Juni mendatang. Langkah-langkah ketat, seperti menutup lebih banyak tempat kerja dan pembatasan masuk di pasar populer, juga diumumkan.
Toko-toko yang hanya menjual minuman, makanan ringan dalam kemasan, permen atau makanan penutup harus ditutup. Penata rambut dan tukang cukur juga harus menutup usahanya.
Menyikapi lonjakan kasus COVID-19 di asrama pekerja asing, Lee mengatakan bahwa pekerja asing yang berusia lebih tua akan diberi "perhatian khusus" dan dipindahkan ke asrama terpisah untuk pemantauan.
Perdana Menteri menambahkan bahwa Pemerintah akan meningkatkan sumber daya medis di asrama dan mempekerjakan lebih banyak tenaga medis untuk memastikan pekerja dengan gejala flu mendapatkan perawatan medis yang tepat dan tepat waktu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: