Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hary Tanoe Usul Transportasi Boleh Jalan Asalkan . . .

        Hary Tanoe Usul Transportasi Boleh Jalan Asalkan . . . Kredit Foto: KrASIA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kedisiplinan penggunaan masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan terbukti ampuh mengatasi Covid-19. Hal tersebut terlihat di Hong Kong yang hingga hari ini hanya sekitar 1.000 warga yang terjangkit Covid-19 dengan jumlah kematian hanya 4 orang, begitu pula dengan Taiwan. Padahal, mereka tidak memiliki kebijakan lockdown.

        "Kunci keberhasilannya adalah pemakaian masker dan physical distancing yang disiplin. Selain itu, menjaga kebersihan melalui penggunaan hand sanitizer," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Kamis (7/5/2020).

        Baca Juga: Terpapar Corona, Hary Tanoe Bicara Soal Kelangsungan MNC

        Mencontoh keberhasilan tersebut, Indonesia bisa menerapkan aturan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Siapapun yang melanggar dikenakan sanksi tegas. 

        Kegiatan kantor, retail bisa tetap buka dengan aturan penggunaan masker, physical distancing, dan menjaga kebersihan dengan hand sanitizer dan mencuci tangan dengan sabun.

        Hary mengusulkan sarana transportasi umum bisa berjalan dengan catatan hanya bisa menjual tiket 40%-50% dari kapasitas, terkait dengan penerapan physical distancing. Demikian juga, restoran diusulkan bisa buka dengan memperhatikan kapasitas maksimum 40%-50%. Yang melanggar bisa diberikan sanksi ditutup operasionalnya hingga Covid-19 reda. 

        "Mudik tetap dilarang, karena tidak mudah melakukan monitoring di daerah," katanya. 

        Baca Juga: Beda Nasib Saham Perusahaan Milik Duo Konglomerat Mochtar Riady dan Hary Tanoe

        Indonesia perlu belajar dari kedisiplinan Hong Kong dan Taiwan, dimana dampak korban jiwa jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara lain. 

        Dengan kedisiplinan tersebut, dampak ekonomi Covid-19 bisa lebih murah dibandingkan dengan negara yang menerapkan lock down.

        Di negara yang menerapkan kebijakan lock down, aktivitas usaha menjadi lesu, banyak pemutusan hubungan kerja dan non- performing loan meningkat tajam, sehingga membahayakan ekonomi nasional. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: