Setelah Corona, Mantan Bos Google Ungkap Bisnis Kantoran Justru Bakal Lebih Booming! Kok Bisa?
Kebijakan Work From Home (WFH) imbas dari pandemi virus corona mungkin membuat banyak orang memiliki pola kerja yang berbeda. Karena itulah mantan CEO Google Eric Schmidt berpendapat ruang kantor akan lebih banyak diminati setelah pandemi corona mereda.
Pernyataan Schmidt dalam acara “Face the Nation” pada hari Minggu tampaknya bertentangan dengan kepercayaan yang meluas bahwa kantor mungkin akan menurun akibat banyak orang yang bekerja secara efektif dari rumah.
Baca Juga: Karyawannya di China Sudah Masuk Kantor, Bill Gates Harap Bisa Jadi Contoh Kembalikan Perekonomian
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Selasa (12/5/2020) selama penampilannya, pria 65 tahun itu mengatakan dia pikir keinginan untuk menjauhkan diri secara sosial di dalam kantor akan memberi nilai tinggi pada ruang kantor.
"Dugaan saya adalah kita akan memiliki lebih banyak permintaan untuk ruang kantor, tidak kurang, karena orang akan menginginkan jarak sosial," kata Schmidt.
Schmidt juga berpendapat bahwa kita harus memikirkan kembali bagaimana bisnis beroperasi lantaran jarak sosial mungkin masih akan terus dilakukan meski pandemi berakhir.
“Kita harus memikirkan sistem hub-and-spoke di mana penduduk setempat tidak melakukan perjalanan sejauh ini karena mereka tidak ingin berada dalam angkutan umum begitu lama. Jadi kita harus benar-benar memikirkan kembali bagaimana bisnis beroperasi. Mereka membutuhkan karyawan mereka kembali." lanjutnya.
Pemimpin Google tahun 2001 hingga 2011 ini mengatakan kepadatan kota-kota besar akan berubah ketika karyawan di perusahaan yang sama bekerja di lokasi yang berbeda.
"Jika Anda menganggapnya sebagai majikan, Anda memiliki banyak karyawan, beberapa di antaranya sangat ingin kembali ke kantor dan beberapa orang yang takut jika mereka pergi ke kantor mereka akan mati," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa setelah pandemi berakhir, pola kerja manusia akan berbeda-beda dan berubah.
"Mereka sangat prihatin tentang orang-orang yang memiliki masalah sistem imun atau apa pun yang Anda miliki. Jadi mereka harus datang dengan pengaturan yang fleksibel. Jadi bayangkan ada tiga atau empat orang: satu akan pergi ke kantor, satu akan tinggal di rumah, beberapa akan pergi ke beberapa lingkungan kerja lokal atau dekat kota mereka. Itu akan mengubah pola," tandasnya.
Meski sudah mengundurkan diri dari Google, Schmidt masih menjadi salah satu orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih USD 15,5 miliar (Rp225,4 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: