Kikuk saat Jawab Pertanyaan Para Wartawan, Trump: Jangan Tanya Saya, Tanya China!
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tiba-tiba menghentikan konferensi pers pada Senin (11/5/2020) lalu. Tepatnya, setelah Trump mendapatkan pertanyaan dari seorang wartawan berdarah Amerika-Asia.
"Jangan tanya saya, tanya China!," kata Trump dilansir dari The Guardian, Selasa (12/5/2020).
Baca Juga: Trump Murka: Tuduh Obama Lakukan Kejahatan Politik Terbesar sepanjang Sejarah, Obamagate!
Sejak 27 April 2020, Trump baru kembali mengadakan konferensi pers. Saat itu, ia mengklaim Amerika Serikat memimpin dunia dalam tes terkait covid-19.
Dalam konferensi pers teranyar, saat sesi tanya jawab, koresponden Gedung Putih dari CBS News, Weija Jiang, bertanya kenapa Trump selalu menekankan tes corona Amerika yang terbaik dari negara lainnya.
"Kenapa itu penting? Kenapa menjadi kompetisi global ketika setiap hari warga Amerika kehilangan nyawanya?" kata wartawan tersebut.
Trump menjawab, "Mereka bisa kehilangan nyawa di mana saja di dunia. Mungkin pertanyaan itu harus Anda tanya pada China. Jangan pada saya. Tanya China. Ketika Anda tanyakan pada China mungkin akan mendapatkan jawaban yang tak biasa," kata Trump.
Lalu, Trump ditanya wartawan lain, Kaitlan Collins dari CNN. Tapi, Collins tak melanjutkan pertanyaannya saat Jiang kembali bertanya, "Pak, kenapa Anda mengatakan hal itu pada saya secara spesifik," kata Jiang.
Trump pun menjawab tak mengatakan hal tersebut pada seseorang. "Saya mengatakan hal itu pada mereka yang bertanya pertanyaan buruk seperti itu," kata Trump.
Jiang pun menjawab itu bukan pertanyaan yang buruk. Lalu, Collins mencoba bertanya, tapi Trump berkata sedang mencari seseorang di belakang. Saat, Collins mengulang pertanyaannya, Trump meninggalkan podium.
Trump memang kerap dikritisi karena bernada keras saat konferensi pers pada wanita dan wanita dengan warna kulit yang berbeda. Jiang diketahui lahir di China dan berimigrasi ke Amerika saat berusia 2 tahun.
Pengamat politik Tara Setmayer dalam akun twitternya mencuit hal itu sebagai kejadian memalukan, rasis, kemarahan Trump karena pertanyaan Jiang. Trump dianggap tak bisa menangani seorang wanita yang cerdas dan tegas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto