Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inovasikan Produk, Petani Bawang Merah Brebes Bisa Jual Pasta Bawang sampai ke Timur Tengah!

        Inovasikan Produk, Petani Bawang Merah Brebes Bisa Jual Pasta Bawang sampai ke Timur Tengah! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Brebes -

        Petani bawang merah asal Brebes, Jawa Tengah menginovasikan bisnis bawang di tengah pandemi COVID-19, guna mempertahankan sumber mata pencaharian.

        Itu sesusai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk melakukan inovasi teknologi terhadap komoditas pertanian dalam upaya peningkatan mutu, di samping terus menggenjot peningkatan produksi serta peningkatan ekspor komoditas pertanian (GraTiEks). Salah satu inovasinya ialah produk olahan pasta bawang merah.

        Siapa sangka? Peminat pasta bawang merah Brebes ini sampai ke negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi. "Rata-rata 10 hingga 15 ton setiap bulannya dikirim (ke Arab Saudi),” ujar salah seorang pelaku usaha pasta bawang merah, Dien, ketika dihubungi, Sabtu (16/5/2020).

        Baca Juga: Begini Strategi Kementan Dorong Produktivitas Pangan

        Dia mengatakan, ekspor pasta merah ini pertama kali resmi dilaunching Desember 2019. Selanjutnya berturut-turut hingga Maret 2020, total yang dikirim sudah mencapai 14 ton.  

        “Cuma karena kendala Covid-19 ini, permintaan terhenti sementara. Terakhir kami ekspor awal April lalu," lanjut Dien.

        Pasta bawang merah biasanya digunakan sebagai salah satu bumbu makanan. Pasta hasil olahan dan inovasi para petani di Brebes ini bisa bertahan hingga 6 bulan dalam suhu ruang. Sementara jika disimpan dalam ruangan berpendingin bisa sampai setahun.

        Berdasar data Kementerian Pertanain, produksi bawang merah Brebes mencapai 290.813 ton per tahun, dengan luas tanam sekitar 24.783 hektar. Tingginya produktivitas bawang merah Brebes menjadikan Brebes sebagai penyangga kebutuhan nasional, yakni 30 persen untuk nasional dan 60 persen untuk Jawa Tengah.

        Saat ini harga bawang merah segar relatif masih menarik. Harga di tingkat petani terendah mencapai Rp 21 ribu. Sementara yang teringgi dilego Rp 45 ribu. Adapun harga seperti di Pasar Induk Kramat Jati terpantau berada di kisaran Rp 38 ribu, sedangkan harga eceran tertinggi mencapai Rp 53 ribu.

        Kendati ekspor sementara berhenti saat ini, Dien dari Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Sinergi Brebes Inovatif memastikan usaha olahan pasta bawang merah tetap berlangsung. Pasalnya permintaan dalam negeri terhadap pasta bawang merah cukup tinggi, yakni 2-3 ton per bulan. 

        “Kalau dalam negeri, Alhamdulillah masih berjalan terus. Permintaan tetap ada baik lewat online, pasar tradisional juga pasar ritel. Dibandingkan dengan permintaan ekspor,  permintaan dalam negeri untuk pasta bawang ini relatif lebih rendah, tapi lumayan," katanya.

        Karena itu, pihaknya tengah mengupayakan agar masyarakat bisa lebih mengenal pasta bawang merah dengan lebih baik. Sebab, selain lebih ekonomis pasta bawang merah juga bisa disimpan lebih lama sebagai bumbu dapur.

        “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu promosi usaha pengolahan bawang merah sehingga masyarakat bisa lebih mengenal dan lebih tertarik ke produk olahan pasta ini,” ungkap dia.

        “Misalnya difasilitasi untuk bisa berproduksi di skala industri dan juga dengan chef (juru masak)," tambahnya.

        Terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Ir. Yasid Taufik, menyampaikan bahwa sesuai amanat Undang-undang tentang Hortikultura (UU no 13 tahun 2010) , Kementerian Pertanian akan fokus membina pelaku UMKM. Baik dari budidaya sampai penanganan hasil olahan.

        “Bentuk dorongan yang diberikan adalah fasilitasi sektor hilirisasi melalui  pengolahan hasil panen sampai ke pemasaran. Tujuannya, untuk meningkatkan capacity building individu sehingga memiliki kapabilitas dalam persaingan usaha, dan produknya berdaya saing tinggi,” beber dia.

        Menurut Yasid, hal ini sangat penting mengingat para pelaku UMKM di Indonesia cukup besar jumlahnya dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

        “Apalagi seperti Brebes merupakan daerah sentra bawang merah maka perlu didukung adanya pengembangan inovasi lain seperti pasta bawang ini,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: