Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Catat! New Normal Bisa Picu Konflik, Jika Mall Dibuka tapi Masjid...

        Catat! New Normal Bisa Picu Konflik, Jika Mall Dibuka tapi Masjid... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir menilai wacana pemerintah untuk menerapkan New Normal bisa menimbulkan masalah baru, jika rumah ibadah seperti masjid tetap ditutup untuk umum.

        "Jangan sampai masyarakat membuat penafsiran masing-masing. Di satu sisi, mall dan tempat perbelanjaan mulai dibuka, sementara masjid dan tempat ibadah masih harus ditutup," tegasnya dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (28/5/2020).

        Baca Juga: Muhammadiyah Cemas Masjid-masjid Tetap Tutup, Sementara Pintu Mal Terbuka Lebar

        Baca Juga: Muhammadiyah Tolak Ajakan Jokowi Soal...

        Sambungnya, ia mengatakan bila kebijakan tersebut berlaku, sementara rumah ibadah tidak dicabut, maka konflik antara aparat dan masyarakat bisa saja terjadi.

        "Wajar Jika kemudian tumbuh persepsi publik yang menilai kehidupan masyarakat dikalahkan untuk kepentingan ekonomi," tegasnya.

        Terlebih, selama pandemi, semua ormas keagamaan di Indonesia sudah sepakat melaksanakan ibadah di rumah, sehingga tentunya pemberlakuan New Normal tanpa mencabut kebijakan lama soal ibadah di rumah bisa melukai hati mereka.

        "Padahal ormas keagamaan sejak awal konsisten dengan melaksanakan ibadah di rumah, yang sangat tidak mudah keadaannya di lapangan bagi umat dan bagi ormas sendiri demi mencegah meluasnya kedaruratan akibat wabah COVID-19," ucapnya.

        Lebih lanjut, ia juga menilai wacana New Normal dinilai masih belum relevan untuk dilaksanakan.  "Penyelamatan ekonomi memang penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah keselamatan liwa masyarakat ketika wabah COVID-19 belum dapat dipastlkan penurunannya. Karena itu, Pemerintah perlu mengkaji dengan seksama pemberlakuan New Normal, dan penjelasan yang obyektif dan transparan," tukas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: