Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buntut Kematian George Floyd: Minneapolis Mencekam, Sejumlah Kota Kerusuhan

        Buntut Kematian George Floyd: Minneapolis Mencekam, Sejumlah Kota Kerusuhan Kredit Foto: Forbes.com
        Warta Ekonomi, Portland -

        Demonstrasi memprotes kematian George Floyd, pria kulit hitam yang terbunuh oleh polisi di Minneapolis, Minnesota di beberapa kota di Amerika Serikat (AS) berubah menjadi kerusuhan dengan kekerasan, pembakaran dan penjarahan.

        Dalam keterangan yang dilansir VOA, polisi Portland, Oregon mengatakan setidaknya terjadi satu penembakan terkait dengan protes tersebut, meski tidak menjelaskan rinciannya.

        Kotak-kotak kardus dan barang-barang lain tampak dibakar di tengah jalan menuju pusat kota, sementara banyak orang terlihat masuk ke mal Pioneer Place dan menjarah barang-barang dari toko-toko.

        Petugas menembakkan gas air mata setelah massa melemparkan proyektil ke arah mereka. Petugas pemadam kebakaran juga merespons laporan terjadinya kebakaran di beberapa lokasi di kota itu.

        Baca Juga: Respons Kerusuhan Minneapolis, Ucap Trump: Para Perusuh Tak Hormati George Floyd

        Di Atlanta, Georgia, massa menyerbu masuk ke gedung markas CNN, yang juga merupakan lokasi cabang kantor polisi Atlanta. Mereka merusak kaca depan dan logo CNN yang berada di depan gedung tetapi tidak dapat masuk karena dihalangi barisan polisi yang berjaga.

        Georgia telah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan pasukan Garda Nasional setelah penjarahan dan kekacauan di Atlanta menjadi tidak terkendali.

        Sementara di Detroit, seorang pria tewas setelah tertembak di tengah kekacauan yang juga terjadi di kota tersebut. Tidak diketahui apakah pria itu merupakan bagian dari protes, tetapi pihak keamanan di kota utama Michigan itu telah melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau para demonstran.

        Di New York, lebih dari 200 demonstran ditahan setelah membakar sebuah mobil polisi di Brooklyn. Markas kepolisian di Brooklyn juga dilaporkan dikepung massa demonstran. Polisi dilaporkan menggunakan pentungan dan semprotan merica untuk membubarkan massa yang menolak bubar.

        Protes juga terjadi di Washington DC, di mana bentrokan antara demonstran dan polisi sempat memaksa Dinas Rahasia memberlakukan penguncian terhadap Gedung Putih.

        Demonstrasi terjadi di berbagai kota di AS memprotes kematian Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun yang meninggal di Minneapolis pada Senin (26/5/2020) setelah seorang polisi kulit putih menekan lututnya ke lehernya. Floyd sempat berteriak mengatakan tak bisa bernafas sebelum kemudian tergeletak tak bergerak dan dinyatakan meninggal. Petugas itu ditangkap pada Jumat (29/5/2020) atas tuduhan pidana.

        Kematian Floyd menyulut protes besar yang berujung kerusuhan di Minneapolis, yang telah berlangsung selama tiga malam berturut-turut. Demonstran telah melakukan perusakan, penjarahan, di kota itu, bahkan beberapa bangunan, termasuk sebuah kantor polisi telah dibakar massa.

        Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey telah mengumumkan keadaan darurat di Minneapolis dan kota kembarnya, St. Paul pada Kamis (28/5/2020) dan menerjunkan pasukan Garda Nasional untuk membantu mengamankan kota, namun keadaan masih mencekam.

        Sejauh ini Presiden AS Donald Trump telah meminta demonstran untuk tidak melanjutkan kerusuhan, menyebut para penjarah sebagai “penjahat” yang merusak kenangan tentang Floyd. Dia juga meminta Biro Penyelidik Federal AS (FBI) untuk melakukan penyelidikan mengenai apakah pelanggaran hukum hak-hak sipil dalam kematian Floyd.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: