Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerusuhan Pecah di AS, Benarkah Trump Sampai Ngumpet ke Ruang Bawah Tanah?

        Kerusuhan Pecah di AS, Benarkah Trump Sampai Ngumpet ke Ruang Bawah Tanah? Kredit Foto: Forbes.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Donald Trump tidak akan mengambil langkah drastis pada saat ini dengan mengambil alih kendali Garda Nasional, kata penasihat keamanan nasionalnya pada Minggu ketika protes berkobar di kota-kota besar Amerika Serikat setelah kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata dalam tahanan polisi Minneapolis pekan lalu.

        Baca Juga: Isu Ras Jadi Senjata Joe Biden Benamkan Trump

        Sementara itu sejumlah media AS melaporkan bahwa Pasukan Pengamanan Presiden sempat mengungsikan Presiden Trump ke ruang bawah tanah Gedung Putih pada akhir pekan saat aksi protes di luar Gedung Putih memanas.

        "Kami tidak akan melakukan federalisasi Garda Nasional saat ini. Tetapi, jika perlu, kami memiliki aset militer lebih lanjut yang dapat dikerahkan," kata Robert O'Brien kepada wartawan di Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters.

        Kerusuhan sipil meluas setelah kematian George Floyd pada Senin, yang ditunjukkan dalam video, kesulitan bernafas ketika seorang polisi kulit putih Minneapolis berlutut di lehernya.

        Garda Nasional mengatakan pada Minggu bahwa 5.000 tentara dan penerbang telah diaktifkan di 15 negara bagian dan Washington, D.C., tetapi "negara bagian dan lembaga penegak hukum setempat tetap bertanggung jawab atas keamanan."

        Langkah presiden untuk mengambil-alih pasukan Garda Nasional jarang terjadi, hanya terjadi sekitar 12 kali sejak pertengahan 1900-an, sebagian besar selama era Hak Sipil tahun 1960-an, menurut kantor pers Garda Nasional.

        Pasukan Garda Nasional tidak dilibatkan dalam penanganan protes setelah kematian pria kulit hitam lainnya dalam beberapa tahun terakhir di Ferguson, Missouri, dan Baltimore.

        Garda Nasional Minnesota telah dipersenjatai setelah deteksi FBI tentang adanya "ancaman mematikan yang kredibel" secara khusus terhadapnya, kata Jon Jensen, Jenderal Kepala Administratif Garda negara bagian itu, kepada wartawan.

        Jensen memberi tahu Gubernur Minnesota Tim Walz tentang ancaman itu, yang FBI informasikan kepada Garda Nasional pada Kamis, dan Walz menyetujui mempersenjatai Garda, katanya. Tentara membawa amunisi di kotak senjata, bukan di senjata api, tambah Jensen

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: