Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Garuda Rontok Sampai 90 Persen!

        Pendapatan Garuda Rontok Sampai 90 Persen! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan pendapatan perseroan anjlok hingga 90 persen akibat pandemi COVID-19, seiring itu 70 persen pesawat dikandangkan karena sejumlah rute tidak beroperasi.

        “Pendapatan kami menurun hampir di level 90 persenan. Pesawat kita 70 persen parkir di-grounded. Mayoritas penerbangan itu ‘load factor’-nya (tingkat keterisian) di bawah 50 persen. Jadi ini imbasnya sangat berat bagi Garuda dan maskapai lain,” kata Irfan dalam webinar yang bertajuk “Kolaborasi Merespons Dampak Pandemi COVID-19 dan Strategi Recovery pada Tatanan Kehidupan Normal Baru di Sektor Transportasi” di Jakarta, Selasa.

        Dia menambahkan penerbangan merupakan industri yang sangat terdampak dengan adanya pandemi ini karena mobilitas harus dibatasi, sementara mobilitas merupakan fundamental di industri penerbangan.

        Baca Juga: Kena Ujian Bertubi-tubi Mulai Dari PHK Plus Haji 2020 Batal, Saham Garuda Tetap Laris

        Selain itu, lanjut dia, dampaknya juga bukan hanya berhenti di maskapai, melainkan pula di bandara, perhotelan dan restoran ketika penerbangan terganggu.

        “Yang lebih berat lagi, maskapai pada dasarnya industri yg sangat ‘capital intensive’ (padat modal) dan marginnya di bawah ‘double digit’. Begitu ada goyangan seperti ini akan sangat goyang sekali. Tadi ada grafik yang menyatakan saat awal Maret menukik drastis mulai dari penumpang dan pendapatan,” katanya.

        Namun, lanjut dia, sebagai maskapai nasional (flag carrier), Garuda tetap memiliki kewajiban untuk menjaga konektivitas, karena itu pihaknya masih mengoperasikan rute-rute internasional, seperti dari Belanda, Australia, Jepang, Hong Kong, dan Korea Selatan serta rute-rute domestik.

        “Buat Garuda, ini situasi unik yang harus dihadapi karena ini bukan semata-mata maskapai yang lain mudah ‘ah saya tutup dulu nunggu nanti kalau sudah baik’. Kami ini ‘national flight carrier’, mandat kami adalah memastikan konektivitas dan menyambungkan antarbangsa,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: