Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Virus Ebola?

        Apa Itu Virus Ebola? Kredit Foto: Twitter/UgKatchUp
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Virus ebola adalah suatu penyakit yang dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian penyakit ebola berada di kisaran 50 persen, tepatnya antara 25 hingga 90 persen.

        Virus ebola pertama kali ditemukan pada 1976 di Afrika yang sebagian kasus berada di sana. Virus ebola sendiri awalnya hidup pada tubuh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah hewan yang sudah terkontaminasi virus.

        Baca Juga: Corona dan Campak Belum Reda, Negara Ini Kembali Dilanda Virus Ebola

        Wabah ebola pada range 2014-2016 di Afrika Barat adalah wabah terbesar sejak virus kali pertama ditemukan. Wabah tersebut bermula dari perdesaan di Guinea tenggara, lalu berpindah ke perkotaan, melintasi perbatasan hingga ke Sierra Leone, Liberia, dan menjadi epidemi global dalam beberapa bulan.

        Wabah ebola sejak 2018 di Republik Demokratik Kongo sangat kompleks dan menimbulkan rasa tidak aman di kalangan masyarakat.

        Kini, wabah virus ebola kembali menyerang Republik Demokratik Kongo yang dilaporkan langsung oleh WHO (2/6/2020) yakni terdapat enam kasus ebola yang ditemukan di Wangata. Empat di antaranya meninggal dunia dan dua kasus sedang dalam perawatan. Ini adalah outbreak ke-11 dari virus ebola di negara tersebut.

        Virus ebola sendiri termasuk dalam famili Filoviridae yang mencakup tiga kelompok, yaitu Cuevavirus, Marburgvirus, dan Ebolavirus. Dalam genus Ebolavirus, enam spesies ditemukan yaitu di Zaire, Bundibugyo, Sudan, Tai Forest, Reston, dan Bombali. Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola haemorrhagic fever merupakan penyakit dengan tingkat keparahan yang tinggi. Penyakit ini menginfeksi manusia dan primata yang kerap berujung pada kematian.

        Selain di Republik Demokratik Kongo, ebola juga menjangkiti beberapa negara lainnya di Afrika, seperti Sierra Leone dan Liberia.

        Gejala yang ditimbulkan virus Ebola umumnya dirasakan pengidap dalam 5-10 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejalanya, antara lain:

        1. Demam
        2. Nyeri kepala yang berat
        3. Menggigil
        4. Lemah
        5. Mual dan muntah
        6. Diare yang dapat disertai darah
        7. Mata merah
        8. Ruam pada kulit
        9. Nyeri dada
        10. Batuk
        11. Penurunan berat badan
        12. Perdarahan dari mata, telinga, hidung, dan anus

        Adapun faktor risiko Ebola yakni dengan berkunjung ke negara-negara di Afrika, penelitian dengan menggunakan hewan percobaan, petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien serta petugas kamar jenazah yang mengurus jasad pengidap.

        Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan Ebola. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pengidap dalam memerangi virus. Adapun langkah penanganan Ebola, antara lain:

        1. Pengidap Ebola wajib dirawat di ruang rawat intensif yang terisolasi.
        2. Terapi oksigen untuk mempertahankan kadar oksigen darah yang optimal.
        3. Terapi cairan infus dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit.
        4. Terapi untuk mengatasi infeksi sekunder yang dapat terjadi.
        5. Transfusi darah jika terdapat perdarahan.

        Apabila terjadi komplikasi antara lain kegagalan organ hati, gangguan penglihatan, infeksi pada testis, serta kematian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: