Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kejar Target Bauran EBT 2025. PJB Mulai Garap Sesuatu..

        Kejar Target Bauran EBT 2025. PJB Mulai Garap Sesuatu.. Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) terus berkomitmen mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 29% sampai tahun 2030. Di Indonesia, upaya tersebut salah satunya tercermin melalui rencana kerja PLN dalam RUPTL nya yaitu mewujudkan target Bauran Energi Nasional untuk EBT 23% pada tahun 2025.

        Penggunaan energi berupa Biomassa merupakan salah satu potensi energi terbesar di dunia yang bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan target Bauran Energi Nasional.

        Bahkan Kementrian ESDM potensi energi biomassa Indonesia, secara teoritis diperkirakan mencapai sekitar 32 Gigawatt (GW).

        Baca Juga: Jelang New Normal, PT PJB Siapkan Skenario Jamin Pasokan Listrik

        Untuk itu, PT PJB telah melaksanakan Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton 2 x 400 MW, Rabu (10/6/2020) Lalu untuk semakin memperkokoh diri sebagai pionir dalam melakukan akselerasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)

        Direktur Mega Project PLN Co-Firing, Muhammad Ikhsan Asaad menyatakan, pihaknya mengapresiasikan langkah yang dilakukan PJB yang  telah berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing ini

        "Co-Firing ini sendiri akan dilaksanakan di 52 unit PLTU PLN dengan total kapasitas 18.184 MW sehingga dengan 5 persen penggunaan biomass diharapkan sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi Energi Baru dan Terbarukan," ucapnya.

        Sementara itu, Direktur Utama PT PJB,Iwan Agung Firstantara menjelaskan, Co-Firing sendiri merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang significant, sehingga melalui metode Direct Cofiring bio pellet dicampur melalui peralatan penggiling/grinding dan pengumpan/feeder kemudian dimixing dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar.

        “Keunggulan dari inovasi cofiring ini adalah pengurangan penggunaan fossil fuel power plant menjadi green power plant sehingga mengurangi emisi SOx dan NOx, mendukung target bauran EBT 23 persen di tahun 2025 tanpa diperlukan investasi pembangkit EBT baru yang memerlukan CAPEX cukup besar. Ini adalah salah satu inovasi untuk mengurangi pemanasan global yang terjadi di dunia," ujar Iwan di Surabaya, Jumat (12/6/2020).

        Dikatakan Iwan Agung, pihaknya (PJB) telah melakukan riset biomassa sejak tahun 2017 lalu dengan beberapa Lembaga riset nasional, perguruan tinggi dan OEM Boiler manufacture dalam studi biomassa, dan mulai melakukan pengujian cofiring ini sejak September 2019 pada pilot project di PLTU Paiton.

        Hingga saat ini, PT PJB sudah berhasil melakukan pengujian di lima PLTU (Paiton, Rembang, Indramayu, Ketapang, Tenayan) dengan jenis boiler yang berbeda dan tiga jenis biomassa yang berbeda (wood pellet, cangkang sawit, saw dust).

        “Cofiring menawarkan aspek positif bagi lingkungan di industri kelistrikan. Kami sangat berharap inovasi ini dapat diterapkan di seluruh pembangkit listrik di Indonesia. Cofiring adalah solusi tepat dalam menjaga bumi kita agar terwujud Indonesia yang lebih hijau sehingga tetap bisa dihuni dengan nyaman oleh kita, anak cucu kita kelak," pungkas Iwan Agung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: