Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dahlan Iskan Bicara Taktik Pendanaan Pertamina: Campur Aduk, Ada Malaikat, Jin, Juga Setannya

        Dahlan Iskan Bicara Taktik Pendanaan Pertamina: Campur Aduk, Ada Malaikat, Jin, Juga Setannya Kredit Foto: Itimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku salut dengan PT Pertamina yang tetap melanjutkan proyek kilang besar meskipun beberapa investor besar sudah mundur dari proyek tersebut. Proyek kilang besar itu antara lain adalah Kilang Balikpapan, Cilacap dan Tuban.

        Terakhir, perusahaan migas raksasa asal Arab Saudi, Saudi Aramco telah menyatakan mundur kepada Pertamina untuk kerja sama pengembangan kilang Cilacap.

        Investasi pembangunan kilang ini memang tidak sedikit. Jika ditotal, menurut analisa Dahlan, sekitar Rp450 triliun investasi yang dibutuhkan oleh Pertamina untuk membangun tiga kilang, yaitu Balikpapan, Cilacap dan Tuban.

        Baca Juga: 20% Saham Vale Indonesia Resmi Jadi Milik MIND ID

        "Soal dana seperti itu sudah bukan masalah teknis. Itu sudah menyangkut taktik. Di level taktik ini yang berperan adalah ilmu entrepreneurship. Bukan lagi level manajerial skill," ujar Dahlan dikutip dari catatannya di Disway.id, Minggu (20/6/2020).

        Dia mengibaratkan untuk investasi yang super besar itu memang dibutuhkan ilmu enterpreneurship. Jika dijabarkan, pengembangan kilang Balikpapan kini butuh pendanaan US$6,9 miliar, kilang Cilacap US$8,3 miliar dan kilang Tuban US$15,7 miliar.

        Dahlan menilai investasi yang sangat besar seperti ini, sama dengan cara para pengusaha properti atau real estate yang tidak memiliki cukup banyak modal.

        "Tanyalah pada pengusaha real estate. Yang punya proyek Rp100 triliun. Apakah pengusaha itu punya uang Rp 100 triliun? Paling ia baru punya izin lokasi. Ditambah uang untuk membebaskan secuil tanah. Yakni tanah yang di posisi-posisi kunci saja," ujarnya.

        Jadi, dari mana dana tiga proyek besar Pertamina itu? Menurut Dahlan, sebagian akan berasal dari kontraktor.

        "Sebagian lagi kan dari Anda. Lewat pembelian BBM yang harganya lebih mahal dari seharusnya itu. Pertamina punya dana internal. Yang sebagian adalah pendapat harian jualan BBM itu," kata Dahlan.

        Dia pun mengaku mendukung taktik pendanaan seperti itu. "Agar proyek tetap jalan. Berarti Pertamina sedang menjalankan kemampuan entrepreneurial-nya," jelasnya.

        Menurut Dahlan, setiap pengusaha sukses pasti mengalami tahapan 'ledakan momentum'. Dia memperkirakan ketika proyek kilang besar itu sudah berjalan, akan ada saja ledakan momentum atau investor yang masuk ke proyek tersebut.

        "Mungkin setelah proyek berjalan 30 persen. Atau 40 persen. Atau ketika baru berjalan 20 persen. Tidak ada ilmu pastinya," kata dia.

        Ketika tahap 'ledakan momentum' itu terjadi, saat itulah investor tiba-tiba datang sendiri, tanpa diundang. Bahkan bisa rebutan. Dengan tawaran yang lebih baik dari investor lama.

        "Banyak misteri di dunia entrepreneur. Campur aduk di situ. Ada misteri malaikat. Ada misteri jin. Tentu ada juga setannya," tutup Dahlan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: