PT Phapros Tbk (PEHA) menyepakati pembagian dividen tunai sebesar 70% dari laba bersih atau setara dengan Rp 71,4 miliar. Nantinya, para pemegang saham akan mengantongi Rp85,03 per lembar saham.Hal tersebut dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2019 yang digelar perseroan.
Alhasil, para pemegang saham termasuk PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang merupakan induk usaha akan kelimpahan dana puluhan miliar yang akan ditebar Phapros.
Baca Juga: Phapros Gandeng UNAIR Buat Produk Kecantikan
Selain itu, pada RUPS tahun ini pemegang saham dan kuasa pemegang saham juga menyepakati untuk memberhentikan dengan hormat Fasli Jalal selaku Komisaris Independen dan Barokah Sri Utami selaku Direktur Utama, serta mengangkat Jajang Edi Priyatno sebagai Komisaris Independen dan Hadi Kardoko sebagai Direktur Utama. Sehingga susunan pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Verdi Budidarmo
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Jajang Edi Priyatno
Komisaris Independen: Zainal Abidin
Direksi:
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan: Heru Marsono
Direktur Pemasaran: Chairani Harahap
Direktur Produksi: Syamsul Huda
Dalam RUPS tahun ini, Manajemen memaparkan capaian kinerja perusahaan sepanjang 2019. Tahun 2019 lalu Phapros berhasil meningkatkan kinerja penjualannya sebesar delapan persen atau Rp1,1 triliun.
Baca Juga: Phapros Berikan Paket Multivitamin untuk Pekerja Media
Direktur Keuangan Phapros Heru Marsono mengatakan peningkatan penjualan Phapros pada tahun 2019 didominasi oleh segmen obat generik berlogo (OGB) yang naik sebesar 8,5% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 537,48 miliar. “Kemudian, disusul oleh produk obat resep dokter bermerek atau etikal yang naik sebesar 12% atau Rp 289,88 miliar, dan produk obat jual bebas atau over the counter (OTC) yang tumbuh sebesar 17% atau Rp 212,57 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, total aset yang dimiliki Phapros tahun lalu sebesar Rp 2,1 triliun bertumbuh dari tahun sebelumnya Rp 1,87 triliun. Total liabilitas emiten berkode saham PEHA ini juga naik 18,51% menjadi Rp 1,28 triliun dari sebelumnya Rp 1,08 triliun. Ekuitas Phapros mencapai Rp 821,61 miliar, naik 4,03% dari sebelumnya Rp 789,8 miliar.
Baca Juga: Kabar Gembira, Indonesia Sukses Temukan Obat Covid-19
Untuk terus meningkatkan performanya, tahun ini Phapros menyiapkan berbagai rencana strategis. Di antaranya adalah dengan meningkatkan produksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort, satu-satunya produk di Indonesia yang memiliki kandungan kombinasi vitamin C dosis tinggi dan vitamin E, menyusul kenaikan permintaan di tengah pandemik virus corona atau Covid-19, serta meluncurkan produk biologi untuk anti aging berbahan dasar sekret metabolit stem-cell yang merupakan hasil hilirisasi riset dengan Universitas Airlangga, Surabaya.
“Ini merupakan salah satu dukungan Phapros terhadap hilirisasi riset. Dalam mengembangkan produk ini, Phapros juga telah mendapatkan pendanaan dari Kemenristek Dikti sebesar Rp 20,2 miliar sejak 2017. Sehingga, diharapkan semester dua tahun ini sudah siap diproduksi” ujar Direktur Produksi PT Phapros Tbk, Syamsul Huda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: