Meski saat ini hampir seluruh kinerja indeks Bursa Global mengalami penurunan, namun posiitifnya, aktivitas perdagangan justru terus meningkat. Rata-rata frekuensi perdagangan meningkat 9,64 persen menjadi 514 ribu kali per hari dengan rata-rata total nilai transaksi dan volume transaksi masing-masing sebesar Rp7,67 triliun per hari dan 7,63 miliar lembar per hari.
Baca Juga: Mau Perluas Pasar, SOFA Jual Saham di Bursa
Baca Juga: Daftar Komisaris Baru BEI Periode 2020-2023, Ada Keponakan Luhut!
Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara Muhammad Pintor Nasution mengatakan sejak Maret 2020, aktivitas transaksi terus mengalami peningkatan seiring diterbitkannya rangkaian kebijakan Pemerintah dan otoritas sektor keuangan dalam melakukan stabilisasi kondisi perekonomian dalam negeri.
"Meski aktivitas ekonomi nasional dibayangi Pandemi COVID-19, hal ini tidak menyurutkan minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal," katanya, Selasa (7/7/2020).
Dikatakannya, memang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sebesar 21,13 persen di level 4.905 pada 30 Juni 2020, dibanding akhir tahun 2019. Pada umumnya, seluruh indeks sektoral mengalami penurunan secara year to date.
"Sektor yang mengalami penurunan paling dalam selama tahun 2020 adalah sektor property dan real estate sebesar -36,09 persen," ujarnya.
Di sisi lain, sektor consumer goods menunjukkan kinerja indeks yang relatif baik dibandingkan indeks acuannya (IHSG dan LQ45). Bahkan, sektor consumer goods mampu mencatatkan kinerja positif sejak adanya pengumuman kasus COVID-19 pertama di Indonesia.
"Memasuki era New Normal di pertengahan 2020 Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) masih menjadi tema utama perbincangan di berbagai sektor. Di pasar modal Indonesia, peristiwa ini turut direspons para investor dalam menentukan keputusan arah investasi," ujarnya.
Dikatakannya, hingga 17 Juni 2020, terdapat 296 perusahaan tercatat atau 43,3 persen dari total perusahaan tercatat di BEI telah menyampaikan Laporan Keuangan Kuartal 1-2020. Total agregat laba bersih dari 296 Perusahaan Tersebut pada Kuartal 1 (Q1) 2020 mencapai Rp63,4 triliun atau mengalami penurunan sebesar 19,71 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Nilai perhitungan kinerja keuangan Perusahaan Tercatat ini akan terus bergerak, karena batas waktu penyampaian Laporan Keuangan Q1-2020 Perusahaan Tercatat direlaksasi sampai 30 Juni 2020 kemarin," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: