Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cakar Luhut Nancep di Pertamina, Warganet: Menkosaurus

        Cakar Luhut Nancep di Pertamina, Warganet: Menkosaurus Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memang punya garapan baru: ngurus lumbung pangan di Kalteng. Sehingga, dia digadang-gadang akan menyaingi pengaruh Luhut Pandjaitan di kabinet.

        Namun, Luhut, yang jabatan resminya sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi, ternyata punya garapan baru. Dia ikut urus BUMN energi yang sangat strategis seperti Pertamina. Prabowo sangat jelas mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi urusin lumbung pangan, tapi belum ada keterangan secara terbuka dari Istana terkait penugasan Luhut di Pertamina.

        Keterlibatan Luhut urus Pertamina ini diutarakan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Budi mengatakan, Luhut memberi perhatian khusus terhadap tingkatan komponen dalam negeri (TKDN) yang dilakukan Pertamina. Kerja-kerja perusahaan pelat merah di bidang migas itu selalu ditanyakan Luhut kepadanya.

        Baca Juga: Indonesia Bakal Kecipratan Resesi Singapura? Luhut Jawab...

        "Pak Luhut memberikan perhatian khusus pada aspek TKDN di Pertamina," ucap BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, di sela Penandatanganan Perjanjian Potensi Kerja Sama Sinergi Pertamina Group dengan BUMN Galangan Kapal Klaster Industri Manufaktur secara virtual di Jakarta, kemarin (14/7/2020).

        BGS bercerita, Luhut sering menanyakan asal belanja bahan baku yang dilakukan Pertamina. "Spending-nya Pertamina ke mana saja, itu ditanyain Pak Luhut terus. Pak Luhut itu paling suka yang dipanggil itu Pertamina terus, ini gimana, belinya dari siapa nih, bajanya dari China, apa enggak," terang BGS.

        Menurutnya, peningkatan TKDN juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk fokus melakukan pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri. Dengan demikian, tidak ada uang yang menyasar ke luar negeri. BGS pun meminta kepada seluruh perusahaan besar pelat merah, seperti Pertamina, untuk meningkatkan kerja sama dengan BUMN lain.

        "Pertamina, PLN, adalah big tender-nya BUMN. Termasuk Telkom. Kalau bisa, uangnya jangan dibelanjakan ke luar. Uangnya dibelanjakan ke dalam supaya orang-orang kita yang ekonominya lagi susah, yang gajinya lagi susah, mendapatkan kucuran uang tersebut," pintanya.

        Apalagi, lanjut BGS, penggunaan bahan baku dalam negeri sangat penting di tengah kesulitan yang sedang dihadapi seluruh negara. Tindakan tersebut juga merupakan salah satu keberpihakan terhadap BUMN Indonesia.

        Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman memaparkan, TKDN di sektor migas merupakan program nasional yang diatur dalam Inpres 2/2009 tentang Penggunaan Produk dalam Negeri dalam Pengadaan Barang dan Jasa. Maka, dia pun setuju dengan sikap Luhut yang sekarang memberikan perhatian besar ke Pertamina untuk urusan TKDN ini.

        Sikap Luhut yang memberi perhatian besar ke Pertamina juga ramai dicuitkan warganet. "Wihh.. Cakar Luhut nancep di Pertamina," kata @faqihmubarok. "Luhut menteri ampibi darat, laut,udara bisa," tambah @Alam04176462. Istilah lain dinisbahkan akun @Ajierz kepada Luhut. "Menkosaurus wkwkwk," katanya.

        Ada juga yang mempertanyakan posisi Luhut karena dianggap mengurusi hal yang bukan kewenangannya. "Sebenernya Pertamina itu ada di bawah kemen dan kemenko apa sih?" tanya @diannagara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: