Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliarder Ini Kerahkan Rp3,1 Triliun demi Masyarakat Kulit Hitam

        Miliarder Ini Kerahkan Rp3,1 Triliun demi Masyarakat Kulit Hitam Kredit Foto: The New York Times
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rasisme di Amerika Serikat (AS) semakin terlihat nyata dan menyakitkan bagi semua orang, khususnya bagi masyarakat kulit hitam di sana. Karena itulah miliarder filantropis George Soros menggelontorkan USD220 juta (Rp3,12 triliun) untuk masyarakat kulit hitam.

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Kamis (16/7/2020) melalui Open Society Foundations, Soros mengerahkan dana tersebut kepada organisasi dan para pemimpin yang bekerja untuk memperbaiki kondisi masyarakat kulit hitam.

        Baca Juga: 83 Miliarder Dunia Memohon Pajaknya Dinaikkan untuk Atasi Corona

        Sikap tersebut membuktikan bagaimana ia mendukung kesetaraan ras sekaligus memusuhi orang-orang sayap kanan yang mengutuk dukungan kepada yang mereka sebut "teroris".

        Anak George Soros, Alex Soros yang menjadi Wakil Ketua Open Society Foundations menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang penting dan mendesak untuk mengatasi ketidakadilan rasial di Amerika.

        "Investasi ini akan memberdayakan para pemimpin yang telah terbukti di komunitas orang kulit hitam untuk kembali menata kebijakan, mengakhiri penahanan massal, dan menyingkirkan sekat yang telah menjadi sumber ketidakadilan sejak lama," serunya.

        Untuk diketahui, George Soros sendiri dikenal sebagai seorang miliarder yang rela memberikan kekayaannya guna menopang protes terhadap ketidaksetaraan ras. 

        Bahkan, yayasan amal miliknya telah memberikan USD 50 juta (Rp710 miliar) untuk membantu kampanye ACLU dalam mengurangi penahanan massal.

        Sudah sejak lama, Soros gemar menggunakan kekayaannya yang mencapai USD8,3 miliar (Rp1.171 triliun) untuk mengatasi ketidaksetaraan sistemik. Salah satunya lewat peluncuran Open Society Foundations pada 2003 silam.

        Sayangnya, kebaikan Soros malah membuatnya dicap sebagai subjek berbagai teori konspirasi tak berdasar. 

        Miliarder ini juga digambarkan oleh kaum kanan sebagai globalist, istilah yang kerap diartikan sebagai penentang agama semit (Islam, Kristen, Yahudi). Bahkan, ia dikatakan sebagai dalang teori konspirasi global.

        Januari 2020, Soros mengerahkan USD1 miliar (Rp14,3 triliun) untuk mendanai jaringan jaringan universitas baru guna mengatasi penyebaran faham nasionalisme.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: