Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sewa Kantor Asia Pasifik Terpukul, Hong Kong Paling Babak Belur

        Sewa Kantor Asia Pasifik Terpukul, Hong Kong Paling Babak Belur Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat aktivitas sewa kantor di kawasan Asia Pasifik umumnya tertekan pada semester pertama. Hanya negara tertentu yang mencatatkan kenaikan harga per kuartal dibanding tahun lalu.

        Sewa perkantoran di Distrik Pusat Hong Kong mencatatkan penurunan yang paling dalam (-9,3 %) karena meningkatnya kekosongan dan melemahnya permintaan. Beijing (-4,1%), Melbourne (-3,9%), Sydney (-3,5%), dan Singapura (-3,3%) juga melaporkan penurunan yang cukup dalam terkait harga sewa.

        Sebaliknya, perkantoran CBD di Osaka dan Seoul mengalami peningkatan melebihi target di kuartal kedua, dengan harga sewa naik 1-2 %.

        Baca Juga: Investasi Properti Lagi Kurang Laku, Volumenya Anjlok 32%

        "Aktivitas sewa perkantoran relatif terhenti di kuartal kedua di pasar utama Asia Pasifik, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang memengaruhi pengambilan keputusan serta karantina wilayah yang mengakibatkan kesulitan untuk inspeksi. Meski ada beberapa peluang di area-area tertentu, pasar tetap tidak bisa diprediksi dan semua pihak akan mengamati dengan seksama saat semester kedua dibuka," kata Head of Markets, Asia Pacific, JLL Jeremy Sheldon pada Selasa (21/7/2020).

        Jeremy mengatakan ritel merupakan sektor yang paling terdampak karena karantina wilayah, larangan perjalanan, dan pembatasan sosial memangkas permintaan di kuartal kedua.

        Pasar sewa ritel Hong Kong (-13,3%) mencatatkan penurunan terdalam di antara pasar-pasar utama di Asia Pasifik. Biaya sewa juga menurun di sebagian besar Asia Tenggara, seperti Singapura (-8,5%) yang mencatatkan pengurangan harga paling signifikan.

        Di sisi lain, sektor logistik dan industri merupakan yang paling tangguh di wilayah ini selama kuartal kedua. Pertumbuhan sewa tetap positif di Shanghai (+ 1,2%) dan Sydney (+ 1,0%) dan sebagian besar bergerak stabil di Singapura, Beijing, Sydney, dan Melbourne.

        "Masih terdapat ketidakpastian mengenai prospek pertumbuhan dan pemulihan di tengah pandemi Covid-19. Penawaran dan permintaan akan tetap menjadi pendorong utama untuk kinerja sewa. Namun, setiap negara masih melalui tahapan karantina wilayah dan ini tentu akan berdampak langsung pada permintaan," kata Roddy Allan, Chief Research Officer, Asia Pacific, JLL.

        Allan menambahka bahwa dampak Covid-19 akan tetap terasa, tetapi hasil kajian menunjukkan bahwa investor akan kembali ke pasar pada paruh kedua dengan optimis.

        "Kami percaya investasi akan meningkat lebih cepat pada awal 2021," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: