Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Perdagangan, Benny Soetrisno, menyatakan bahwa sektor pertanian adalah basis penting yang secara konkret berhasil menyumbang kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Terutama di saat krisis dan pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.
"Dari mulai timur sampai barat kita memiliki kopi, Sulawesi Selatan produksi utamanya coklat. Selain itu, merica di Belitung dan Bangka jadi suplai merica dunia. Jadi, pertanian kita ini sangat unggul sekali," ujar Benny dalam webminar bersama Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melalui video conference, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga: BPPSDMP dan Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu
Melihat perkembangan yang ada, kata Benny, semua pihak, terutama para pengusaha, harus mendukung dan mendorong bisnis yang bergerak dari sektor pertanian menjadi luas dan besar. Apalagi, Indonesia memiliki kelebihan comperative komoditas yang tidak dimiliki oleh semua negara.
Mengenai hal ini, Mentan Syahrul menilai bahwa dalam dua tahun ke depan, bisnis yang masih bisa berjalan dengan baik adalah bisnis di sektor pertanian. Hal ini kata Mentan terlihat dari perkembangan ekspor yang terus meningkat setiap bulannya.
"Berdasarkan data yang ada, ekspor yang tumbuh selama pandemi Covid-19 hanya sektor pertanian," katanya.
Mentan menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pertanian surplus sebesar Rp55,09 triliun. Dari angka tersebut, komoditas tanaman pangan menyumbang Rp52,07 triliun, hortikultura Rp11,81 triliun, dan peternakan Rp20 triliun.
"Komoditas perkebunan menyumbang paling banyak, yakni sebesar Rp138,76 triliun. Untuk komoditasnya yang menjadi andalan adalah kelapa sawit, karet, dan kakao," terangnya.
Oleh karena itu, Mentan meyakini bahwa sektor pertanian memiliki kekuatan pada komoditas hortikultura dan perkebunan. Namun begitu, dia berharap capaian ini harus lebih ditingkatkan lagi ke depannya.
"Kalau ekspor pertanian di tahun 2019 sebesar Rp400 triliun, ke depan kita harus bisa mencapai Rp1000 triliun dengan peningkatan 300 persen," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum