Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Program ini dicetuskan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di tahun 2019 dengan tujuan mengoptimalisasi tugas, fungsi, dan peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
Kostratani menjadi garda terdepan program pembangunan pertanian. Kostratani merupakan manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dengan menerapkan pertanian maju, mandiri dan modern. Pendekatan teknologi informasi (IT) dan mekanisasi pertanian diutamakan. Lima peran Kostratani dijalankan: pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Baca Juga: BPPSDMP dan Polbangtan Malang Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu
Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pembangunan pertanian nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga kewajiban pemerintah daerah.
BPP harus mampu menyediakan data dan informasi pertanian dan melaksanakan program utama Kementerian Pertanian yang tersambung dengan system AWR (Agriculture War Room)--media koneksitas virtual. BPP menjadi wadah pembelajaran melalui demplot Sekolah Lapang, menyediakan informasi/cara akses pasar, dan menyediakan jejaring kerja sama dengan mitra/stakeholder lainnya.
Dalam rangka meningkatkan penguatan peran Kostratani, BPPSDMP bersama Pusdiktan melaksanakan Sosialisasi Kostratani di BPP Pacet Cianjur yang merupakan BB Percontohan Program YESS. Pertemuan dilaksanakan hari Kamis, 24 Juli 2020.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Cianjur beserta jajarannya, Project Manager YESS NPMU dan PPIU beserta jajarannya, Camat Pacet Kapolsek dan Danramil Pacet serta 7 Kepala Desa.
Dalam sosialisasi tersebut, Idha Widi Arsanti menuturkan bahwa strategi keberhasilan Kostratani adalah meningkatkan peran Pimpinan Daerah mulai dari Kepala Desa, Camat, Bupati dan Gubernur untuk membantu pelaku pertanian di perdesaan seperti penyuluh pertanian, petani, dan pelaku usaha pertanian berperan aktif dalam pembangunan pertanian. Diaktifkan pula peran pemimpin nonformal seperti KTNA, kelembagaan petani, tokoh masyarakat, tokoh agama, dsb. untuk memotivasi insan pertanian terus berproduksi menuju swasembada pangan berkelanjutan.
Selain itu, penting juga dilakukan peningkatan sinergitas pelaku dan program pertanian dengan Kementerian dan Lembaga lainnya. Juga, peningkatan jejaring kerja Kostratani dengan instansi pemerintah lainnya dan swasta di daerah.
Adapun selain penguatan BPP sebagai model Kostratani, Idha Widi Arsanti menambahkan pula bahwa BPP Pacet Cianjur juga digunakan sebagai media Business Development Service Provider (BDSP). Media ini berfungsi sebagai ajang promosi pemuda perdesaan dalam mengembangkan agribisnis mereka melalui pelatihan dan pengawasan bisnis, memfasilitasi pengusaha muda/pemuda perdesaan dalam mengakses pasar, input pertanian dan dukungan keuangan, serta membantu pemuda perdesaan dalam menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait dalam hal manajemen rantai pasokan.
Bentuk fasilitasi program YESS dalam rangka meningkatkan kapasitas BPP sebagai BDSP adalah peningkatan sarana pembelajaran berbasis teknologi.
(VTR- Pusdiktan)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum