Bank Mandiri memfokuskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produksi guna membantu memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi covid-19.
Hasilnya, penyaluran kredit bersubsidi itu telah mencapai Rp7,03 triliun kepada 84.500 debitur pada periode Januari-Juni 2020 atau 39,7% dari target sepanjang tahun.
Dari nilai penyaluran tersebut, sebanyak 61,23% atau Rp4,31 triliun telah disalurkan ke sektor produksi, yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, pertambangan, jasa produksi dan pariwisata.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Mandiri Sekuritas Gencarkan Inovasi Digital
Baca Juga: Mandiri Investasi Bidik 10% Pengguna LinkAja Beli Reksa Dana
Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan, penyaluran KUR ke sektor produksi akan terus ditingkatkan mengingat sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi roda penggerak perekonomian nasional.
"Meski dibayangi pandemi Covid-19, kami tetap berupaya untuk dapat menyalurkan KUR dengan cepat dan tepat sasaran, apalagi beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerapkan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam fase adaptasi menuju new normal," kata Rully di Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Dia memperkirakan, pelonggaran ini akan mulai meningkatkan aktivitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) serta usaha produktif lainnya sehingga mereka akan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.
"Salah satu strategi yang kami terapkan adalah memperkenalkan aplikasi Mandiri Pintar atau Pinjaman Tanpa Ribet. Platform digital kredit mikro ini akan memberikan kemudahan kepada nasabah karena proses kredit cepat, yaitu hanya 15 menit setelah tenaga pemasar menginput data debitur ke sistem Mandiri Pintar," katanya.
Inisiatif lain, tambahnya, adalah dengan memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam, di mana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.
"Kami juga akan memanfaatkan basis nasabah kami, terutama nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri yang bergerak di sektor-sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker dan rekomendasi penyaluran KUR kepada value chain mereka," katanya.
Dia menuturkan, pihaknya juga berancang-ancang untuk mengoptimalkan kolaborasi yang sudah terjalin dengan platform digital seperti e-commerce dan pelaku usaha fintech berskema peer-to-peer (P2P) dalam menyalurkan KUR secara digital.
Saat ini, Bank Mandiri telah mengantongi kesepakatan kerja sama penyaluran digital lending dari tiga marketplace besar, yaitu Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, serta beberapa fintech, seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran, dan Koinworks.
"Kami optimis berbagai strategi dan inisiatif yang kami kembangkan ini akan mengakselerasi penyaluran KUR Bank Mandiri," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: