Kabar pamitnya Achmad Yurianto dari jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebagai Juru Bicara menyita perhatian publik. Per 21 Juli 2020, Achmad Yurianto tak lagi ada di layar televisi dan siaran langsung lainnya mengabarkan perkembangan kasus Covid-19, digantikan Prof Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito.
Baca Juga: Posisi Jubir Covid-19 Diganti, Netizen Sampaikan Ini ke Pak Yuri
Baca Juga: Banyak Masyarakat yang Cuek, Jubir Corona Ngaku New Normal...
Secara mengejutkan, di hari tak adanya Achmad Yurianto di update kasus Covid-19 BNPB, publik mengutarakan rasa rindu dan belum siap kehilangan sosok 'Pak Yuri'. Twitter pun ramai membahas hal ini kala itu.
Mengetahui banyaknya masyarakat yang rindu dengannya, Yuri, sapaan akrab dia, mengaku tak menyangka masyarakat bisa sebegitu sayang dengan dia. Yuri pun mengaku sangat bersyukur sudah dipercaya masyarakat, walau beberapa dari masyarakat menjulukinya 'Si Pembawa Berita Kematian'.
"Ini bentuk apresisiasi pada saya. Pekerjaan yang selama 140 hari saya kerjakan memberikan manfaat untuk masyarakat. Saya sangat bersyukur," ungkapnya saat diwawancarai di Podcast Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertajuk 'Purna Tugas Jubir Penanganan Covid-19', beberapa hari lalu.
Yuri menambahkan, meski tugasnya sebagai Jubir Covid-19 telah usai, namun pekerjaannya melayani masyarakat di Kemenkes sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit masih berlanjut. Oleh karena itu, perannya melayani masyarakat masih dia emban.
"Di balik itu ada tantangan yaitu tetap memberikan manfaat pada masyarakat. Saya harus tetap menyampaikan informasi ke masyarakat, tentunya bukan hanya soal Covid-19 melainkan semuanya," tambah dia.
Tak bisa dipungkiri, selama menjabat sebagai Jubir Covid-19, Yuri sadar banyak juga masyarakat yang kadang mengkritiknya. Hal tersebut disampaikan masyarakat melalui media sosial.
Menanggapi hal tersebut, dia mengaku tak ambil pusing. Sebab, siapapun boleh mengutarakan pendapatnya, itu hak mereka. "Saya enggak pernah menganggap komen buruk itu sesuatu yang negatif, yang membuat saya marah. Enggak pernah," sambung Yuri.
Lagipula, menurut Yuri, menyampaikan pendapat, mau itu negatif atau positif, adalah pendapat yang harus dihargai. "Biarin saja, berpendapat itu boleh-boleh saja," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: