Pengamat Politik Rocky Gerung membandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan artis yang terlibat dalam kasus prostitusi, Hana Hanifah (HH).
Menurut Gerung, keduanya sama-sama melakukan prostitusi. Yakni, jelasnya, prostitusi artinya secara mendasar adalah transaksi. Sementara Jokowi belum lama ini melakukan transaksi politik dengan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.
Baca Juga: Kalau Gak Dikasih Jatah Bos BUMN, Adian Berani Tinggalin Jokowi?
Baca Juga: Pilkada Solo, Gerung: Siapa Menang, Otak Kosong Vs Kotak Kosong?
Diketahui, Purnomo ditawari jabatan strategis lain oleh Jokowi karena tak diberikan kursi Calon Wali Kota Solo oleh PDI-P.
"Hana Hanifah digrebek di kamar tertutup karena prostitusi online. Prostitusi artinya transaksi. Seminggu kemudian, Presiden Jokowi melalukan transaksi politik dengan Wakil Wali Kota Solo," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (2/8/2020).
Lanjuntya, ia menyebut Jokowi dalam hal ini melakukan prostitusi, namun secara politik dan lebih parah dari pada kasus Hana Hanifah.
"Ini adalah political prostitution. Ya, pelacuran politik yang lebih berat hukumannya dari pada pelacuran individual tadi, Hana Hanifah," jelasnya.
Bahkan, menurutnya, Jokowi melakukan prostitusi di ruang terbuka Istana Negara. Sedangkan, Hana Hanifah lebih baik karena melakukannya di kamar hotel atau ruang tertutup.
"Hana Hanifah di ruang tertutup. Presiden di ruang terbuka. Di istana transaksi kemaksiatan politik. Ini standar moral kita diuji hari ini," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: