Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas Anies, Kasus Corona Bisa Makin Parah Nih, PSI yang Ngomong..

        Mas Anies, Kasus Corona Bisa Makin Parah Nih, PSI yang Ngomong.. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Anthony Winza mengkritik keras keputsan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali menerapkan kembali aturan ganjil genap (gage) kendaraan bermotor, Senin (3/8) hari ini.

        Menurut dia, kebijakan tersebut akan memperparah penularan Covid-19 di ibu kota. Sebab, akan ada banyak masyarakat yang beralih menggunakan angkutan umum.

        Baca Juga: Ganjil-Genap Berlaku Lagi, Orang PSI: Mungkin Pak Anies Lelah

        Baca Juga: Lagi, Lagi, dan Lagi, Anies Dikepret Orang PSI

        "Di masa pandemi Covid-19, transportasi umum memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, kebijakan ganjil genap justru akan meningkatkan penyebaran virus," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).

        Lanjutnya, ia mengakui jika lalu lintas sudah kembali pada, sama seperti sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.

        Bahkan, selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga mengakui di beberapa titik volume kendaraan lebih padat dari sebelum pandemi.

        Karena begitu, ia mengatakan kendaraan pribadi lebih aman dibandingkan angkutan umum untuk digunakan bepergian.

        Terlebih lagi angka penularan harian virus corona Covid-19 di Jakarta makin tinggi, mencapai hampir 400 orang setiap harinya.

        Lanjutnya, ia menganggap kebijakan yang diambil ini bertentangan dengan semangat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

        “Lalu lintas memang mulai macet, tapi pandemi Covid-19 belum terkendali. Bahkan saat ini kondisinya jauh lebih parah jika dibandingkan dengan masa PSBB. Jika ganjil genap diberlakukan, maka akan semakin banyak warga Jakarta yang berdesak-desakan di transportasi umum. Kebijakan ini sangat membingungkan,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: